Lihat ke Halaman Asli

Kembalianku Mana?

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa hari yang lalu saya berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan di kota dimana saya tinggal. Seperti yang kerap saya lakukan di awal bulan untuk persedian stok kebutuhan satu bulan. Antrian pun cukup ramai saat itu, maklum pada saat bulan muda semuanya berbondong-bondong belanja bahan kebutuhan rumah tangga. Tibalah giliran saya untuk melakukan pembayaran.

"Totalnya Rp. 325.700,00 ya bu.." seru kasir berparas manis itu

"Uang Rp. 700,00 nya mau disumbangkan bu?" tambahnya lagi.

Sejenak aku berpikir. Memang untuk jaman sekarang ini uang recehan senilai Rp. 700,00 rupiah tidak terlalu bernilai harganya. Dan sebagian dari anda pun pasti pernah mengalami hal yang sama. Di kesempatan lain,  kembali (tapi untuk nilai diatas Rp. 700,00 baru kali ini saya alami)

Sebagian dari kita mungkin tidak terlalu mempermasalahkan hal ini. It's Ok, toh bukan jumlah yang terlalu besar. Dan judulnya pun "sumbangan". Akan mebesar pahala kita yang memberi. Namun saya tidak sepaham dengan hal itu. Hal ini  bukan soal besar kecilnya nominal yang kita harus relakan untuk sumbangan. Ada beberapa hal yang membuat saya tidak sepaham dengan hal tersebut :

1. Kembalian adalah hak Pembeli

"Just give us our right". Sebagai pembeli yang baik, bayarlah sesuai barang yang anda beli. Dan sebagai penjual yang baik, berikan apa yang diminta pembeli sesuai dengan penawaran yang diberikan. Memberikan harga d




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline