Lihat ke Halaman Asli

Oh Kantong Kresek

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13836616771384320143

Setiap kali petugas sampah datang mengambil sampah di rumah kami, saya lihat gerobaknya sudah menggunung. Sebagian besar bisa ditebak, bukan? Pastilah kantong kresek. Dan saya coba bercermin pada diri sendiri. Sekalipun telah mencoba melakukan diet kantong kresek, dalam arti mengurangi penggunaan kresek, tetap saja jumlah yang saya sumbangkan ke dalam gerobak petugas tidak kurang dari 3 buah. Apa artinya hitungan-hitungan ini?

Jika setiap keluarga menghasilkan jumlah yang sama dengan saya, dan di dalam kompleks perumahan saya ada sekitar 200 keluarga, maka hasilnya: 3x200 = 600 kantong kresek per kali pengangkutan. Dan jika dalam satu minggu ada 3x pengambilan, maka jumlahnya menjadi: 3x600 = 1800 kresek per minggu. Dan jumlah itu akan makin membengkak jika diakumulasikan dalam sebulan, yaitu menjadi 7200 kresek menempati TPS. Sungguh jumlah yang fantastis!

Saya mengerti sekarang, mengapa pada musim hujan tahun lalu nyamuk-nyamuk menyerbu rumah-rumah kami. TPS memang menjadi lautan kresek yang membuat nyamuk betah bertelur dan beranak-pinak. Saya juga mengerti, mengapa TPS tak pernah kosong dari kantong kresek, karena hampir semua orang bisa jadi merasa, saya cuma buang 3 kok, padahal di bak sampah, setiap 3 kresek yang kita buang berjumpa dengan ratusan "kawan" lainnya yang juga bernasib sama. Mereka terhempas hanya dalam hitungan menit dan paling banter beberapa malam setelah para pemakainya membawa mereka ke rumah.

Karena itu, bawa kantong belanja sendiri atau kresek bekas dari rumah, jadi agenda latihan harian saya dan anak-anak saat berbelanja.  Satu atau tiga dan apalagi lebih dari itu, plastik-plastik yang dibuang ke tempat sampah, benar-benar akan jadi sumber masalah. Dibakar, dikubur, atau dibiarkan begitu saja, semua nyaris tak ada bedanya. Dan supaya efek diet pribadi cepat dirasakan lingkungan, baiknya memang ajak-ajak teman, tetangga, atau kalau bisa seluruh warga perumahan untuk merenungkan dan melakukan hal yang sama ya. Harus saya coba! ^_^




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline