Halo, pada tulisan perdana ini saya coba bagikan informasi tentang Metode Belajar Menjadi Guru. Jadi seperti apa dan bagaimana sebenarnya metode yang satu ini? Yuk kita mulai bahas secara bertahap.
Secara umum Metode Belajar Menjadi Guru adalah model pembelajaran mengutamakan penguasaan materi pelajaran oleh siswa pada tema mata pelajaran tertentu. Model ini hampir sama dengan Model Teknik Baca dan Kuasai Model 1 dan 2. Perbedaannya, pada Metode Belajar Menjadi Guru, siswa tidak harus menyerahkan kemampuan penguasaan materinya ke depan sang guru tetapi di depan siswa dan guru secara langsung. Dengan kata lain, model pembelajaran yang menggunakan metode belajar menjadi pengganti guru di kelas.
Siswa diminta mengajarkan materi tema atau mata pelajaran tertentu kepada siswa lainnya. Posisi guru hanya sebatas sebagai pendamping, moderator, sekaligus penilai kemampuan penguasaan materi yang dipelajari siswa. Beberapa siswa mungkin mendapat tema materi pelajaran yang sama satu sama lain. Akan tetapi, ketika siswa memberikan materi pelajaran tersebut di dalam kelas pasti akan terjadi banyak perbedaan-perbedaan. Dari sini kemampuan penguasaan dan menyampaian materi yang sama dalam ruang kelas akan tampak terjadi banyak perbedaan. Perbedaan kemampuan menguasai materi pelajaran dan kemampuan menyampaikannya pada teman sekelas. Sama seperti seorang guru memberi pelajarannya kepada kepada siswa dalam kelas. Bedanya, sang guru berasal dari siswa yang ada di dalam kelas itu sendiri.
Bagaimana Cara Kerja metode ini?
10 Tahap Cara Kerja Metode Belajar Jadi Guru
Tahap I. Guru membagi tema mata pelajaran yang harus dikuasai siswa ke dalam beberapa tema inti. Contoh : Pelajaran Biologi Kelas 2 SMA. Diambil dari buku X karangan Y, dan seterusnya. Contoh penjabaran materi inti yang sudah diberikan terdiri dari 8 bab. Kedelapan bab itu adalah sebagai berikut.
- Sel dan jaringan tubuh.
- Tulang rangka dan alat gerak.
- Sistem peredaran darah.
- Sistem pencernaan makanan.
- Sistem respirasi (pernapasan).
- Sistem ekskresi (pengeluaran).
- Sistem reproduksi (perkembangbiakan).
- Sistem regulasi (koordinasi).
Tahap II. Guru memberikan undian pada siswa untuk mendapatkan materi secara acak agar lebih adil dan membaginya dalam bentuk jadwal.
Tahap III. Berdasarkan jadwal tersebut, tiap siswa akan mendapatkan materi masing-masing
Tahap IV. Sesuai jadwal tersebut, siswa diberi kesempatan untuk belajar sesuai tema materi pelajaran yang diperoleh dari undian.
Tahap V. Setelah tiba waktunya, tiap siswa diminta menjadi guru di kelas tersebut untuk memberi materi pelajaran sesuai dengan tema yang telah didapat.
Tahap VI. Siswa yang lain diminta untuk belajar mendengarkan dan mengajukan pertanyaan seputar materi tersebut.
Tahap VI. Jika siswa yang belajar menjadi guru tidak bisa menjawab, guru memberi bantuan pengarahan atau informasi yang benar seputar materi pelajaran tersebut.