Dekat, Kenal, Baru Menilai
orang bijak mengajarkan bahwa "Jangan menilai sebuah buku dari sampulnya tapi, baca dulu isinya". Ujaran ajaran ini hendak mengingatkan bahwa jangan menilai seseorang atau apapun dari segi fisik atau tampilan luarnya. Bisa-bisa akan terkecoh, terbuai, dan tertawan, sehingga pada akhirnya menyesal. Maka, pada umumnya, pribadi-pribadi tertentu akan mengadakan pendekatan dan pengenalan yang dalam terlebih dahulu, barulah menentukan untuk memberikan penilaian.
Pertaruhan Masa Depan
Ujaran bijaksana di atas, berlaku juga bagi siapa saja yang hendak memilih sekolah atau kampus untuk memulai atau melanjutkan suatu jenjang atau tingkat pendidikan. Untuk mendapatkan tempat pendidikan yang bermutu dan bermanfaat bagi masa depan, haruslah hati-hati. Di negeri ini, telah terkuak beberapa kasus yang menunjukkan bahwa terdapat beratus-ratus tempat pendidikan yang keberadaannya patut dipertanyakan.
Banyak pihak penyelenggara sarana dan prasarana pendidikan hanya mementingkan gedung atau bangunan tetapi mengabaikan hal-hal penting yang sebenarnya menjadi vital untuk mendukung kelangsungan dan kesuksesan proses belajar mengajar bagi mereka-mereka yang datang dan menimba ilmu di sana.
Banyak biaya, tenaga, dan pikiran yang sudah terkuras tetapi hasilnya tidak menggembirakan, malahan ada yang kecewa karena keberadaan sekolah atau kampus yang bersangkutan ternyata tidak berbobot, tidak bermutu, asal keren, dan tersangkut kasus hukum legalitas. Sekolah atau kampus merupakan tempat pertaruhan masa depan seseorang. Maka, keberadaan sebuah sekolah atau kampus, harus benar-benar mendukung untuk tujuan itu.
Sebelum Memilih Sekolah Kampus, Cermati Empat Hal Penting Ini
Bagi mereka yang hendak melanjutkan jenjang pendidikan ke tingkat selanjutnya, jangan mudah tertawan atau tergoda dengan keindahan, kemegahan, atau kebesaran bangunan sebuah sekolah atau kampus. Yang indah, megah dan besar, belum tentu isinya bermutu atau berkwalitas. Maka, sebelum menentukan pilihan, cermati terlebih dahulu empat hal penting berikut ini:
1. Kwalitas Guru dan Dosen Pengajar
Tak jarang terdengar keluhan-keluhan dari orangtua pun masyarakat sekitar sekolah atau kampus bahkan di kalangan siswa atau mahasiswa/i sendiri seperti, masa sudah waktunya untuk belajar, kok guru atau dosennya baru lewat? Kok guru-gurunya sudah pada pulang? Cepat sekali kamu ke kampus. Apa saja yang dilakukan di sana? Ah... kalau guru atau dosen si anu, tak masuk itu. Paling-paling hanya beri tugas. Ah... kalau bapak itu, yang penting dipuja puji, ntar lulus itu, dan lain sebagainya.
Berbagai macam keluhan yang terjadi, menunjukkan bahwa terdapat tempat-tempat pendidikan tertentu yang mengabaikan kwalitas atau mutu para pengajar di dalamnya. Yang penting ada untuk memenuhi standar legalitas dari dinas-dinas terkait, lalu mengorkankan pribadi-pribadi yang sementara berjuang untuk menentukan masa depannya di sana. Maka, penting untuk tidak hanya melihat tampilan luar sebuah sekolah atau kampus tetapi, perlu juga untuk mencari informasi soal keberadaan para pengajarnya.