Manusia Makhluk Dinamis
Manusia dan segala keberadaan hidupnya, dari waktu ke waktu terus berkembang sesuai dengan fase, tahap, pun tingkat sosial kehidupannya. Manusia bukanlah makhluk yang stasis tetapi dinamis.
Dinamika itu terjadi dan dialami oleh manusia baik secara natural maupun karena situasi dunia. Keberadaan manusia, tidak hanya ditentukan oleh dirinya sendiri tetapi juga oleh lingkungan dan zamannya.
Manusia Tidak Hidup Sendiri
Manusia tidak hidup sendirian. Ia hidup dan berkembang bersama sesamanya. Maka, agar tercipta kedamaian, kenyamanan, kerukunan, dan berbagai hal baik lainnya, manusia perlu diatur dan ditata, dengan banyak hal seperti, hukum-hukum, adat istiadat, norma-norma, dan nasehat-nasehat baik, sehingga karakter, kepribadian, pola pikir, olah kata, dan tindak-tanduknya teratur, tertata, dan terbentuk sesuai dengan lingkungan dan zaman di mana ia hidup dan berkembang.
Tujuan utama dari semua aturan dan tata hidup yang ada adalah agar akhlak dan moral manusia menjadi terpuji dan tidak membawa kesulitan bagi dirinya sendiri.
Nasehat
Dari sekian banyak cara dan jalan yang ditempuh oleh manusia untuk menjaga akhlak dan moralnya di hadapan orang lain sebagaimana disebutkan di atas, penulis hanya memfokuskan perhatian utama pada salah satu cara yakni nasehat.
Nasehat dapat dipahami atau dapat dimengerti sebagai ajaran, anjuran, atau pelajaran baik, bernilai, dan berharga, yang datangnya dari siapa saja seperti, orangtua, guru, dan mereka yang menjadi teladan atau panutan hidup, untuk mendidik akhlak dan moral seseorang.
Nasehat-nasehat pun beragam rupanya. Ada nasehat agama, nasehat berupa norma hidup, kebiasaan baik, adat istiadat, dan lain-lain. Nasehat dapat disampaikan dengan beberapa cara pula seperti mendongeng, bernyanyi, bercerita, atau diutarakan secara langsung seperti seseorang mengajar kepada orang lain.
Nasehat Menjaga Kata-kata