Lihat ke Halaman Asli

MEX MALAOF

Terus Bertumbuh dan Berbuah Bagi Banyak Orang

Terima Kasih Indonesia, Natalku Aman, Damai, dan Tenang

Diperbarui: 25 Desember 2020   18:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tidak Ada Ribut-ribut Soal Atribut

Suasana Natal tahun ini memang agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ini terjadi karena masa pandemi yang masih berlangsung hingga kini. Senang atau tidak, keadaan memaksa untuk berlapang dada menerima situasi ini. 

Terlepas dari situasi pandemi yang terjadi dan menimpa semua orang di seantero bumi itu, penulis hanya mau menyoroti beberapa hal yang biasanya lazim terjadi di kalangan masyarakat Indonesia, ketika memasuki masa Natal.

Ribut-ribut soal atribut Natal, yang terpasang pada pusat-pusat pembelanjaan atau tempat- tempat umum lainnya, nyaris tidak terdengar pada tahun ini. Pemberitaan-pemberitaan terkait dengan atribut Natal, tidak ditemukan dalam media-media sosial. Situasi ini berbeda dengan tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya. Atribut Natal, selalu jadi persoalan yang cukup hangat dibicarakan di kalangan masyarakat sehingga melahirkan kegaduhan. 

Tidak Ada Larangan Soal Ibadat

Hal yang sama terjadi dalam hal soal ibadat. Tahun lalu, masalah ini jadi topik pembicaraan yang cukup sengit, hangat, dan alot. Jauh sebelum perayaan Natal berlangsung, kaum Kristiani pada beberapa tempat di negeri ini menjadi gelisah dan ketakutan karena ada ancaman tidak dapat merayakan Natal dengan bebas.

Walaupun pada akhirnya, situasi itu dapat diredam oleh pihak-pihak yang berwajib, tetapi toh, masih ada juga yang harus berurusan dengan hukum. Tahun ini, soal pelarangan merayakan Natal nampaknya sepi dari pemberitaan. Semoga, kaum Kristiani di seluruh Indonesia, bebas, aman, damai, dan tenang merayakan iman mereka tahun ini dan tahun-tahun selanjutnya.

Tidak Ada Ancaman Keamanan dan Teror

Mungkin inilah keadaan yang paling ditakuti oleh semua orang yakni adanya ancaman keamanan atau teror. Akan tetapi, Perayaan Natal tahun ini, jauh dari beragam ancaman kekerasan. Di tempat saya sendiri, pihak keamanan begitu antusias untuk memberikan rasa nyaman dan jaminan keamanan, walaupun hadir dan ada sebagai kaum minoritas.

Terima kasih untuk Indonesia karena telah menciptakan suasana Natal yang kondusif bagi kami yang merayakannya tahun ini. Dalam situasi sulit seperti saat ini, kita memang harus semakin solit, solider, dan terbuka untuk kebaikan bersama. Kenyataan perayaan Natal tahun ini yang berlangsung dengan damai dan tenang, membawa saya pada suatu refleksi bahwa saling menghargai di tengah-tengah perbedaan itu memang indah. 

SALAM




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline