Lihat ke Halaman Asli

MEX MALAOF

Terus Bertumbuh dan Berbuah Bagi Banyak Orang

Menyisihkan Sisa Uang Belanja untuk Berbagi Kasih

Diperbarui: 19 Desember 2020   16:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sisa Bukan Berarti Tidak Berguna

Berbicara tentang sisa pastilah pikiran manusiawi kita langsung berkonotasi jelek. Sisa selalu kita kaitkan dengan sampah, ampas, atau hal yang tak berguna lagi, dibuang atau tak terpakai lagi karena telah diambil sari atau intinya. Sah-sah saja, kalau pandangan demikian lahir dan ada dalam diri kita masing-masing. 

Pemahaman di atas akan benar kalau dihubungkan dengan makanan atau hal lain yang tidak bertahan dalam waktu yang lama. Berbeda halnya dengan uang. Uang sampai kapanpun tetaplah bernilai dan berguna sebagai alat tukar yang sah, terlepas dari berapapun nominalnya.

Ide Awal

Ide awal untuk menyisihkan sisa uang belanja guna berbagi rasa dengan mereka-mereka yang membutuhkan uluran tangan, muncul dari adanya cerita bahwa di sekitar tempat saya berdomisili terdapat beberapa anggota keluarga yang keadaan ekonominya tidak sebaik atau semujur keluarga yang lain. Untuk makan-minum saja sulit.

Pada satu sisi, ada dorongan atau gerakan hati untuk membantu tetapi pada sisi lain, saya tidak memiliki uang yang cukup untuk itu. Memang benar bahwa berbagi kebahagiaan tidak selamanya harus dilakukan dengan uang. Tetapi situasi yang saya hadapi menuntut untuk melakukannya dengan menggunakan uang.

Untuk itu, saya mulai memutar otak untuk mendapatkannya. Maka, saya mulai menabung sedikit demi sedikit dengan menyisihkan setiap sisa uang belanja, baik dari belanja pribadi maupun belanja rumah tangga. Dalam satu hari, saya usahakan untuk dapat memasukan ke dalam celengan yang sudah tersedia sebanyak Rp. 4000. Maka, dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun, saya dapat mengumpulkan Rp. 1. 400.000.

Dapat Membantu 3-4 Keluarga

Dengan jumlah uang di atas, saya dapat membantu 3-4 keluarga sederhana yang benar-benar membutuhkan di akhir tahun. Setiap keluarga mendapatkan beras, gula, kopi, dan perlengkapan mandi secukupnya. Untuk menyalurkannya, saya menyerahkannya kepada orang yang dapat dipercaya. Saya tidak mau, keluarga yang menerima bantuan itu tahu kalau itu dari saya.

Apa yang saya lakukan, di sadari bahwa tak sehebat atau tak semewah seperti yang dilakukan oleh orang lain. Tetapi dari pemberian yang tak seberapa itu, rasanya sudah cukup untuk sedikit membangkitkan senyum diakhir tahun bagi mereka yang merindukannya. Sejauh ini, saya rutin mengadakan hal yang kecil itu di setiap penghujung tahun. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline