Lihat ke Halaman Asli

Poliglotisme Sebagai Kekuatan Super yang Dapat Dipelajari

Diperbarui: 4 April 2024   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Article 19 of UDHR: "Everyone has the right to freedom of opinion and expression; this right includes freedom to hold opinions without interference and to seek, receive and impart information and ideas through any media and regardless of frontiers."

Pasal 19 DUHM: "Setiap orang memiliki hak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi; hak ini mencakup kebebasan untuk memiliki pendapat tanpa campur tangan dan untuk mencari, menerima, dan menyampaikan informasi dan ide melalui berbagai media dan tanpa memandang batas-batas."

Pasal 28 UUD 1945:

"Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang."

"It is no nation that we inhabit, but a language. Make no mistake; our native tongue is our true fatherland" - Emil Cioran yang bila diartikan:

"Itu bukanlah sebuah bangsa yang kita tempati, melainkan sebuah bahasa. Jangan salah paham; bahasa ibu kita adalah tanah air sejati kita." 

Kecerdasan berbahasa beranekaragam merupakan hal yang terkadang dahulu dipandang sebelah mata. Di antara tiga pilihan jurusan SMA yakni IPA, IPS, dan Bahasa, bahasa sering menduduki urutan terakhir. Hal ini sebenarnya tidak sepenuhnya salah, sebab memang IPA dan IPS khususnya pelajaran penting seperti matematika, sejarah, dsb. juga merupakan pelajaran-pelajaran penting yang tidak dapat kita tinggalkan. Namun, seiring berjalannya waktu, penulis menjadi sadar bahwa mereka yang menguasai berbagai bahasa dapat dikatakan juga tidak kalah memiliki nilai jual yang tinggi. 

Sebuah pepatah Turki mengatakan: "One who speaks only one language is one person, but one who speaks two languages is two people yang artinya: "Seseorang yang hanya berbicara satu bahasa adalah satu orang, tetapi seseorang yang berbicara dua bahasa adalah dua orang."

Bayangkan jika seseorang mengetahui dan terampil dalam banyak bahasa, ke mana pun dia pergi akan merasa tenang dan nyaman atau tidak perlu membahas sampai berpergian terlalu jauh, melalui internet sekarang kita dapat melihat dunia yang sangat luas. Tidak terkecuali kemampuan teknologi informasi dalam hal melewati tembok-tembok api berbagai negara di mana tentunya seperti kita ketahui salah satu bahasa yang perlu dikuasai adalah bahasa pemograman yang mana pada umumnya menggunakan bahasa inggris. 

Melihat berita dari media-media asing langsung dari sumbernya akan mengasah kemampuan berpikir kita dan menjamin keaslian berita yang tersebar di berbagai media asing. Kemampuan berbagai bahasa membuka mata kita untuk melihat jendela dunia yang lebih luas dari hanya sekedar membaca buku dalam satu bahasa saja misalnya. Prespektif-prespektif asing yang kemungkinan besar tentu dapat meningkatkan kebijaksanaan dan bahkan dapat berfungsi sebagai alat untuk beralih teknologi.

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat juga berbunyi: "Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia .."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline