[caption id="attachment_182758" align="aligncenter" width="479" caption="Ilustrasi"] [/caption] alhamdulillah, si bungsu lulus dengan hasil yang baik....kuucapkan selamat, moga bukan hasil nyontek.... :). semoga ilmu-ilmu yang kamu dapatkan bernilai dan bermanfaat untuk dirimu mendayagunakan semua kemampuan di fase berikutnya yang akan segera kamu jalani. nilai-nilai dengan rata2 8 delapan itu sekedar bonus, dari proses pembelajaranmu, bukan semata tujuan yang dulu kamu kejar. nilai-nilai yang kamu dapat dari soal-soal itu hanya sekian persen saja menjelaskan seharusnya pendidikanmu itu menjadikanmu seorang yang paling tidak memiliki tanggung jawab pribadi kalau tidak sampai pada tanggung jawab sosial yang harus kamu emban dengan mengamalkannya sebaik mungkin, semaksimal mungkin kamu mampu. ruang lain kini menantimu, ingin menjadi apa aku serahkan keputusan terakhirnya padamu. aku hanya satu diantara orang yang lebih tua daripadamu lainnya, yang bisa membantumu sekedarnya saja, pilihan-pilihan ada padamu. pililah yang terbaik, sesuai minat dan kemampuanmu. tak lupa doa dan harapan kami menyertaimu. dan ingat satu hal, semakin tinggi ilmu yang kamu dapat, semakin besar tanggung jawab yang menyertainya, terlebih tanggung jawab sosialnya. ingat tempat lahir dan berkembangmu, semoga kamu sempat berfikir untuk mengabdikan apa yang kamu punya untuknya. selalu ingat, saat ini beberapa dari tetanggamu, makan saja belum kenyang, tidur saja tak cukup nyeyak di tiap malam karena angin dingin menusuk tulang merasuk dari celah-celah bilik bambu yang habis dimakan rayap. ingat selal, kamu masih beruntung makan minum yang aku yakin cukup, dengan lauk-pauk yang ibu dan bapak kita dapatkan dari keras mereka memeras keringat. pandai-pandailah bersyukur. persiapkan saja dirimu, untuk hal besar yang menanti di depan, tantangan zaman akan terus bergulir dengan derasnya beraneka rupa, semoga kamu mampu menghadapinya. di fase berikutnya belajarlah membaca tanda, persiapkan kaki tangan, dan fikiranmu, kalau nanti saatnya tiba mari kita pulang bersama, menyemai benih-benih padi di sawah, menggiatkan kaki tangan dan fikiran kita untuk perkembangan dan perubahan kampung tercinta atau dimanalah kamu berada dan di tempat suara-suara sesamamu memerih dan memilukan hatimu. dirimu adalah mereka jua. tak perlu kamu membuat beda antara dirimu dan mereka. sekali lagi dirimu adalah mereka. apa yang kamu lakukan untuk mereka hakikatnya kamu lakukan untuk dirimu, [] image: amazonaws
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H