Komunikasi itu adalah hal yang sangat penting. Seluruh agama disebarluaskan melalui proses komunikasi. Tanpa adanya komunikasi agama tidak mungkin bisa berkembang di dunia ini. Hal ini berlaku bagi semua agama di dunia, tak terkecuali agama Islam.
Proses komunikasi dalam penyebaran agama Islam diistilahkan dengan dakwah. Keberhasilan dakwah sangat bergantung pada kedekatan juru dakwah dengan umatnya. Juru dakwah yang terlahir pada suatu lingkungan pasti akan memahami lorong-lorong kesesatan yang membungkus masyrakat dilingkungan tersebut.
Selain pengetahuan yang dalam mengenai kondisi dari lingkungannya, juru dakwah juga harus bisa berkomunikasi dengan masyarakatnya dengan baik. Tentunya yang dibutuhkan oleh juru dakwah adalah penguasaan bahasa yang digunakan untuk komunikasi sehari-hari.
Sehingga Allah pasti selalu menurunkan juru dakwah yang menguasai bahasa dan seluk beluk masyarakat dimana dia akan diutus. Hal ini sangat sesuai dengan firmannya “Kami tidak mengutus seorang rasul melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberikan penjelasan dengan terang kepada mereka” (Ibrahim [14]:4).
Sumber ajaran Rasul pun mengikuti bahasa yang digunakan oleh masyarakat dimana Rasul itu diutus. Sumber ajaran Islam yang pertama adalah Quran. Quran diturunkan kepada Rasul berbangsa Arab sehingga bahasa pengantar Quran juga menggunakan bahasa Arab. Sejak saat itu bahasa Arab menjadi satu bagian dari eksistensi Islam dan menjadi asas komunikasi penyampaian dakwah Islam (Manna’ Khalil al-Qattan, 2011, 443).
Walaupun Rasul Muhammad saw tidak hanya diutus untuk menyampaikan Islam pada bangsa Arab semata melainkan kepada seluruh Umat di diseluruh dunia, bahasa Arab adalah bahasa dimana proses komunikasi antara nabi Muhammad dengan masyarakat Arab pada saat itu terjadi.
Selain itu sebagai bahasa komunikasi antar masyarakat Arab, dipilihnya bahasa Arab sebagai bahasa Quran tentunya berlandaskan berbagai sebab. Salah satunya adalah keunikan, kekayaan dan keindahan bahasa Arab yang luar biasa. Quran dengan bahasa Arab merupakan sebuah kemukjizatan.
Quran disebut sebagai puncak dari fasahah dan balagah nya bahasa Arab. Ia mempunyai susunan, rahasia uslub, pelik-pelik makna dan ayat-ayat kemumkjizatan lainnya yang semuanya itu tidak dapat diberikan oleh bahasa apa dan mana pun juga (Manna’ Khalil al-Qattan, 2011, 444).
Benih-benih negara Islam pun tumbuh di jazirah Arab. Tidak diragukan lagi bahwa sebuah bahasa itu hidup dengan kehidupan umat (pemakai)-nya dan mati dengan kematian umatnya juga. Dengan demikian, maka kelahiran negara Islam merupakan kehidupan bagi bahasa Arab.
Quran adalah wahyu Islam dan Islam adalah agama Allah yang diturunkan kepada umat manusia. Pengetahuan mengenai pokok-pokok ajaran Islam yang tertuang seluruhnya dalam Quran tidak akan bisa dipahami dengan baik kecuali dengan bahasanya. Sehingga orang-orang bangsa lain dengan bahasa selain bahasa Quran dituntut juga untuk memahami bahasa Quran dengan cara menerjemahkannya.
Selanjutnya bahasa Arab bisa disebut dengan bahasa agama Islam. Karena selain bahasa Arab merupakan bahasa pengantar diturunkannya sumber Islam (Quran dan Hadits), beberapa ibadah dalam Islam juga tidak sah tanpa menggunakan bahasa Arab, bahkan seluruh peribadatan muslim kental dengan penggunaan bahasa Arab. Contoh dari hal ini adalah sholat, baca Quran, dzikir, haji, berdoa dan lain sebagainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H