Lihat ke Halaman Asli

Good Cop, Bad Cop

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1310907582440039096

Sebagai warganegara yang baik, memang sudah seharusnya kita mematuhi peraturan lalu lintas. Menggunakan lajur kiri, memakai helm standard, kaca spion lengkap kiri dan kana, menyalakan lampu siang dan malam untuk kendaraan roda dua. Namun demikian, meskipun kita sudah merasa mematuhi peraturan tersebut, terkadang kita masih bernasib sial dengan bertemu dengan polisi "nakal". Beberapa waktu yang lalu salah seorang teman menceritakan pengalamannya terkait denga adanya polisi "nakal" tersebut. Suatu siang temanku itu pergi ke kota dengan mengendarai sepeda motor. Dalam perjalanan dia harus berhenti dikarenakan adanya pemeriksaan/operasi lalu lintas. Ketika salah satu anggota polisi menghampirinya. Dengan santai temanku itu menunjukkan SIM dan STNK. Spion kiri kanan sudah lengkap. Helm sudah berlabel SNI. Lampu juga selalu dalam keadaan menyala. Jadi tidak perlu khawatir kena tilang. Namun temanku agak curiga ketika polisi tersebut agak bertele-tele dalam melakukan pemeriksaan. Terlebih tangan polisi tersebut pegang-pegang stir motor sebelah kanan ketika melaksanakan interogasi. Nah, disinilah mulai ada kejanggalan. Lampu motor yang tadinya menyala sekarang padam. Temanku yakin, kalau polisi tersebut dengan sengaja mematikan lampu motor temanku secara diam-diam ketika melakukan interogasi tadi. Polisi tersebut sempat menawarkan "damai" atau "tilang". Namun dengan gigih temanku berusaha membela diri. Dan akhirnya polisi tersebut menyuruhnya jalan ketika polisi yang lain hendak menghampiri mereka. Intinya, berhati-hatilah jika rekan-rekan menemui pemeriksaan/operasi lalu lintas. Mematuhi peraturan lalu lintas saja belum sepenuhnya aman dari yang namanya kena 'tilang", ato lebih tepatnya "tilep". Waspadai gerak gerik polisi yang memeriksa anda. Karena tidak semua polisi itu menjalankan prosedur dengan benar. Diantar polisi masih ada yang memanfaatkan kelengahan kita untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Daripadi duit 50 ribu masuk kantong polisi "nakal", mending buat beli beras saja. Heehehehe....!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline