Lihat ke Halaman Asli

Mawar Tsabitah

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarata

Revitalisasi Madrasah, Meningkatkan Kualitas Daya Saing dalam Sistem Pendidikan Nasional

Diperbarui: 24 September 2024   07:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sementara Griffin-Pierson (1990) menggambarkan daya saing sebagai keinginan untuk menang dalam situasi interpersonal, Ryckman et al. (Houston, McIntire, Kinnie, & Terry, 2002) menyatakan bahwa daya saing adalah sikap yang mengutamakan kenikmatan dan proses dari tugas daripada kemenangan. Meskipun demikian, Brehn dan Kassin (Bernadin & Russell, 1998) menyatakan bahwa daya saing terdiri dari kumpulan kemampuan dan keahlian yang spesifik. Pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan seseorang yang ditampilkan secara aktif disebut kompetensi. Tujuh garis perkembangan diidentifikasi oleh Chickering (1993). Mereka adalah sebagai berikut: pengembangan kompetensi, manajemen emosi, pergerakan terus-menerus dari autonomi menuju interdependensi, pengem-bangan hubungan interpersonal yang berkembang, penetapan identitas, pengem-bangan tujuan, dan pengembangan integritas. Semua tujuh vektor, yang masing-masing dianggap sebagai elemen khusus dari gagasan utama tentang "identitas" ini, dikembangkan dari Teori Erikson.

Kualitas daya saing dalam sistem pendidikan nasional merupakan salah satu topik yang sering dibahas dalam konteks pengembangan negara. Pendidikan yang berkualitas tidak hanya berperan dalam mencetak tenaga kerja yang kompeten, tetapi juga dalam mendukung kemajuan ekonomi dan sosial secara keseluruhan. Di banyak negara, termasuk Indonesia, terdapat tantangan signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan untuk menjadi kompetitif di seluruh dunia. Kurikulum, infrastruktur, dan sumber daya manusia adalah beberapa aspek dari masalah ini.

  • Masalah Kurikulum dan Relevansi

Salah satu isu utama dalam kualitas daya saing pendidikan adalah relevansi kurikulum dengan persyaratan pasar kerja. Kurikulum saat ini sering dianggap tidak sesuai dengan kemajuan teknologi dan persyaratan industri saat ini.  Hal ini mengakibatkan lulusan pendidikan tidak sepenuhnya siap untuk menghadapi tantangan dunia kerja. Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk memperbarui kurikulum secara berkala dan melibatkan pihak industri dalam proses perancangannya. Dengan begitu, lulusan akan lebih terampil dan memiliki keterampilan yang dibutuhkan di pasar global.

  • Kualitas Guru dan Profesionalisme

Kualitas pengajaran sangat bergantung pada kualitas guru. Di banyak tempat, guru masih menghadapi tantangan terkait dengan pelatihan, keterampilan, dan motivasi. Guru yang tidak terampil atau kurang mendapatkan pelatihan profesional dapat mempengaruhi kualitas pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, investasi dalam pelatihan guru dan pengembangan profesional adalah langkah penting untuk meningkatkan daya saing. Guru yang terampil dan terus mengembangkan kompetensinya akan lebih mampu mengajar dengan efektif dan menyiapkan siswa untuk tantangan global.

  • Infrastruktur Pendidikan

Infrastruktur pendidikan juga berperan krusial dalam menentukan kualitas pendidikan. Sekolah dengan fasilitas yang memadai, seperti laboratorium, perpustakaan, dan akses teknologi, dapat memberikan lingkungan belajar yang lebih baik. Namun, tidak semua daerah memiliki infrastruktur yang memadai, terutama di daerah terpencil. Pemerintah dan pihak terkait perlu berupaya untuk memastikan bahwa semua sekolah memiliki akses yang memadai terhadap fasilitas pendidikan yang diperlukan. Ini termasuk menyediakan akses internet dan teknologi yang dapat mendukung pembelajaran yang lebih modern.

  • Akses dan Kesetaraan Pendidikan

Akses dan kesetaraan pendidikan adalah aspek lain yang penting dalam meningkatkan daya saing pendidikan. Tidak semua orang memiliki akses yang sama dalam mengampuh pendidikan yang berkualitas. Kesetaraan dalam pendidikan harus diperjuangkan agar semua kelompok masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di wilayah terpencil atau tidak memiliki kemampuan finansial yang cukup, memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang baik. Kebijakan yang mendukung subsidi pendidikan, beasiswa, dan bantuan lainnya dapat membantu mengatasi ketidaksetaraan ini.

  • Integrasi Teknologi dalam Pendidikan

Teknologi menjadi semakin penting dalam pendidikan kontemporer. Penggunaan teknologi seperti kursus online dan alat bantu digital, dapat meningkatkan proses pembelajaran dan memungkinkan siswa untuk mengakses berbagai sumber daya pendidikan. Namun, integrasi teknologi perlu dilakukan dengan cermat dan disertai dengan pelatihan bagi guru dan siswa agar teknologi dapat digunakan secara efektif. Pengembangan dan implementasi teknologi dalam pendidikan juga harus mempertimbangkan aksesibilitas dan potensi kesenjangan digital yang ada.

  • Evaluasi dan Akuntabilitas

Terakhir, sistem pendidikan perlu memiliki mekanisme evaluasi dan akuntabilitas yang baik untuk memastikan bahwa kebijakan dan program yang diterapkan efektif. Evaluasi yang rutin dapat membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam sistem pendidikan serta menilai dampaknya terhadap daya saing. Sistem akuntabilitas juga penting untuk memastikan bahwa setiap pihak yang terlibat dalam pendidikan, mulai dari pemerintah hingga sekolah, bertanggung jawab atas pencapaian hasil pendidikan yang diharapkan.

  • Strategi Pengembangan Daya Saing Madrasah
  • Strategi untuk meningkatkan layanan pendidikan,
  • Strategi untuk memperluas dan memberikan kesempatan yang sama, dan
  • Strategi untuk meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan
  • Pendekatan untuk membangun strategi manajemen pendidikan di madrasah
  • Strategi untuk mendukung kelembagaan sekolah

Untuk meningkatkan kualitas daya saing dalam sistem pendidikan nasional, berbagai langkah perlu diambil secara bersamaan. Pembaruan kurikulum, investasi dalam pelatihan guru, peningkatan infrastruktur, serta perhatian terhadap akses dan kesetaraan pendidikan adalah beberapa area yang perlu menjadi fokus. Selain itu, integrasi teknologi yang tepat dan sistem evaluasi yang efektif akan berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan. Dengan upaya yang terintegrasi dan berkelanjutan, sistem pendidikan dapat lebih siap untuk menghadapi tantangan global dan mencetak lulusan yang berkualitas tinggi dan siap bersaing di pasar global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline