Lihat ke Halaman Asli

Arofiah Afifi

Guru Paud.

Nasib Para Buruh

Diperbarui: 28 Mei 2024   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar. Kompas.com artikelDiva Lufiana Putri.

"Dek. Gimana kerjanya, betah? Berat ga kerjanya?" 

"Yaa..., dibetah-betahin ajalah, Bi. Namanya kerja ada pahit manisnya. Namanya kerja, pasti capek, pasti berat tapikan harus ingat, dapetnya susah. Jadi harus tahan banting," ucap ponakanku itu.

"Dulu waktu masuk kerja, dapet sendiri?" Iseng aku bertanya.

"Harus ada orang dalem, Bi. Mana bisa dapet sendiri. Itu juga harus bayar."

"Maksudnya bayar, gimana sih?" tanyaku penasaran.

"Ya bayar, potong gaji. Gaji pertama untuk kawan yang masukin aku kerja."

"Hah! Satu gaji penuh?" tanyaku lagi kaget.

"He'em" Ponakanku mengangguk.

"Udah gitu, aturan di tempat kerja banyak. Kalo telat potong gaji, kalo bolos potong gaji juga, sementara kalo lembur ga ada gaji tambahan. Giliran sembako naik, gaji kita ga naik." curhatnya.

"Loh kok gitu?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline