Ting!
Sebuah pesan dengan nomor tidak dikenal masuk.
[Hai Vio sayang, boleh minta tanda tangan ngga? Kalau ngga, tanda kaki juga boleh]
Aku memilih mengabaikannya. Bukan apa-apa, aku malas jika harus meladeni pesan dari orang yang tidak dikenal.
Ting!
Pesan susulan kembali masuk dari nomor yang sama.
[Sudah makan? Sudah sholat? Jangan lupa makan meskipun banyak aktifitas ya?]
'Siapa ini?' batinku. Aku hendak membalas pesan itu untuk memastikan siapa pengirimnya, namun kuurungkan. 'Paling anak alay yang lagi modus.'
Ting!
Nomor tanpa nama itu lagi! Cukup sudah, aku penasaran sekarang.