Lihat ke Halaman Asli

Arofiah Afifi

Guru Paud.

Rumahku Surgaku

Diperbarui: 19 Agustus 2022   07:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar. Buku Rumahku surgaku 

Sejauh apapun kami melangkah, tempat yang paling nyaman dan damai di Dunia  ini tentu saja adalah pulang ke Rumah.

Seindah dan sebagus apapun tempat diluar sana, tentu saja lebih indah Rumah kita. Ya tentu saja rumah yang kami bersama.

Rumah, dimana kami dibesarkan penuh cinta seorang ibu yang tulus dan lembut. Cinta sepanjang hayat yang tanpa pamrih. 

Rumah dimana kami menemukan cinta pertama yaitu cinta seorang abah, meski hadirnya hanya sampai kami remaja saja, namun di rumah ini bayangnya, memori tentangnya, petuahnya, keteladanan serta cintanya bergema seumur hidup. 

Rumah, yang menjadi madrasah pertama dengan guru terhebat di dunia, iya mereka adalah Abah dan mama. Bukan, bukan berarti kedua orang tua kami begitu berpendidikan dan berkelas, serta cerdas, mereka hanya sepasang insan yang sederhana, Abah lulus PGA dan mama lulusan SD, namun tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk membekali kami dengan Ilmu yang berguna terlebih ilmu agama. 

Rumah dimana Aku mendapat kasih sayang empat orang Kaka laki-laki dan satu adik perempuan, kedekatan ikatan darah kami lebih kental daripada ikatan apapun, meskipun diluar sana banyak organisasi dan pergerakan yang aku ikuti, dengan banyak cinta dan persaudaraan mereka, namun kepada empat Kakak lah air mata dan keluh kesah tertumpah, saat lelah mendera yang membuat diri ini lemah. 

Kepada sang adik lah aku berbagi cerita susah.

Ya. Kepada merekalah aku pulang saat langkah begitu berat, saat hati begitu terhimpit deraan hidup, kepada merekalah aku pulang, pada pangkuan dan belaian kasih lembut mamah. Pada perlindungan Kaka dan cinta adik. 

Rumah dimana Kami tidak hidup dengan berlimpah harta, namun karna limpahan kasih sayang, maka seberat apapun kehidupan kami, Abah dan mamah mencontohkan untuk selalu syukur nikmat, mensyukuri apa yang kami dapat dan kami miliki.

Aku sering mendengar ungkapan dari banyak lisan menyatakan bahwa @. Ada orang lain rasa sodara, ada sodara rasa orang lain, bagi kami, sodara pasti  rasa sodara , orang lain pun serasa sodara hehe dobel ya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline