Lihat ke Halaman Asli

Arofiah Afifi

Guru Paud.

Si Liar Senggani yang Kaya Manfaat

Diperbarui: 8 Juli 2022   10:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi 

Tantangan menulis ke 29.

Sebulan ini saya memperhatikan ( secara tidak langsung ), tumbuh sebuah tanaman, setahu saya tanaman ini tanaman liar yang kadang saya lihat tumbuh di kebun-kebun, atau di tanah lapang tak terurus, kadang juga di tengah pematang sawah. Biasanya saya acuh saja terhadap tanaman ini.

Kali ini saya menemukan tanaman tersebut, ( terdapat fotonya di atas) berada di pojok halaman bersanding dengan pohon naga yang tumbuh subur. 

Saya perhatikan pohon liar tersebut bertumbuh dengan baik dan terdapat banyak buah. Beberapa hari yang lalu secara iseng, saya coba memetik buahnya dan saya cicip, karena penasaran bagaimana rasanya ? Semoga saja bukan buah beracun hehe. 

Begitu buah yang secara bentuk tidak menarik hati ini saya kupas dan saya gigit, astagfirullah rasanya sangat pahit padahal setelah dikupas lumayan menarik buahnya berwarna ungu. 

Karna rasa pahit dan sepet di lidah, segera saya buang buah liar tersebut, dan membilas mulut dengan segelas air hangat karna ada kecemasan dalam hati, jangan-jangan saya salah mencoba-coba, bagaimana kalo beracun haduuh...

Buah liar ini akhirnya saya lupakan dan tidak saya gubris pertumbuhannya, hingga satu Minggu berlalu, eh rupanya dia semakin bertumbuh, buah-buah kecil tersebut mengelupas dipohon, pertanda dia telah matang. 

Untuk kedua kalinya saya penasaran ingin mencicipi rasanya, terlintas dalam benak "oh mungkin karna kemaren masih mentah jadi rasanya pahit, mungkin sekarang rasanya manis" begitu pikir saya.

Akhirnya saya petik beberapa buah dan setelah mencucinya segera saya cicipi, hemm rasanya aneh, ada rasa manis tapi masih terdapat rasa sepet dan agak pahit. Semakin penasaran sebenarnya ini  pohon apa ya namanya  ? 

Karena sedari kecil saya suka mencoba-coba dan memakan buah liar, jadi sayang kalo sekiranya buah ini tidak bisa dimakan hehe . 

Akhirnya saya teringat kalo suami saya adalah orang yang memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas termasuk tentang tanaman. Setelah dia pulang kerja, segera saya tanyakan sambil saya membawa buah yang sudah saya petik dalam mangkok.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline