Lihat ke Halaman Asli

Swasti

Swasti

Tingkat Penetrasi Internet di Indonesia

Diperbarui: 29 Maret 2017   17:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://www.engineeringapps.net

Pembangunan infrastruktur termasuk satu indikator yang cukup penting untuk menentukan laju pertumbuhan ekonomi suatu negara. Selain infrastruktur fisik – seperti jalan raya, jembatan, bendungan - sarana/ prasarana ketersediaan teknologi informasi dan komunikasi cukup signifikan dalam memajukan bangsa, baik dari segi sosial maupun ekonomi.

Revolusi di bidang teknologi dan informasi ini mampu mengubah cara masyarakat dunia dalam proses mengembangkan potensi dirinya, berkomunikasi, melakukan bisnis, bahkan memodernisasi kemampuan mengobati suatu penyakit (bidang kesehatan), tanpa perlu terkendala oleh batasan jarak.

Yang paling up-date dalam pemanfaatan internet yakni di bidang jasa pengiriman dan juga transportasi.

Akses internet ini biasanya digunakan via komputer, hand phone, PDA, gawai game, TV digital, dan sebagainya.

 Fenomena kebutuhan akan internet ini telah terbukti dengan meningkatnya tingkat penetrasinya pada skala global, sebesar enam kali lipat, dalam kurun waktu 14 tahun.

Perinciannya sebagai berikut:


2000: 7% dari populasi dunia melakukan aktifitas ‘on-line’
2014: 41% dari populasi dunia terkoneksi secara ‘on-line’
2015: terdapat total 3,2 milyar pengguna internet di dunia (di mana 680 juta-nya adalah penduduk negara China)

Bagaimana di Indonesia?

Di negara kita ini, ternyata populasi ‘on-line’ baru mencapai 17% dari total penduduknya atau sekitar 43,8 juta orang (diperoleh dari 17% x 257,5 juta) di tahun 2015.

Angka ini masih sangat jauh dibandingkan dengan pengguna internet di China yang hampir mencapai separuhnya (49%) yakni sebanyak 680 juta orang (49% x 1,38 milyar orang).

Terlepas dari data statistika di atas, sangat menarik untuk dikaji tentang ada tidaknya suatu hubungan sebab akibat antara peningkatan penggunaan internet dengan maraknya transportasi aplikasi berbasis platform online, misalnya Go-Jek, Grab dan Uber. Juga, patut dihitung sebesar apa signifikansinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline