Lihat ke Halaman Asli

Mawan

Birokrasi dan Enterpreneur

Ledakan Aneh Saat "bedah bumi" Pemakaman Eyang Soeharto

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

cerita nyata ketika penggalian makam eyang sepuh ( panggilan kami utk soeharto ), saat itu ketika beliau wafat tanggal 27 januari 2008 yang lalu. saat itu, saya dengan sopir sedang dalam perjalanan bertugas dari solo, kembali ke wonogiri. waktu itu, kami baru sampai di perbatasan sukoharjo - wonogiri ketika tiba - tiba handphone saya berbunyi. ketika itu, bapak ( begug poernomosidi ) yang menghubungi saya. beliau memberi informasi bahwa eyang sepuh telah di panggil-Nya. saat itu juga, kami berbalik arah kembali ke solo untuk kemudian berkoordinasi dengan bapak. padahal ketika itu, kami belum lepas baju seragam dinas, masih memakai PDH coklat. sesampainya di gondang ( rumah bapak ), kami langsung bergegas ke astana giribangun. sampai di giri bangun, bapak segera berkoordinasi dengan pak sukirno. kemudian, persiapan demi persiapan kami lakukan. termasuk ketika acara "bedah bumi" penggalian makam di dalam astana giri bangun. di tempat itu sudah di sediakan makam beliau. terletak persis di bawah lantai keramik/granit. ketika linggis di hantamkan ke lantai, tiba - tiba terdengar suara ledakan yang sangat keras sekali. "dhuaaaaar...."

kami heran, suara itu seolah - olah berasal dari langit. tidak ada kilat, seperti suara bom yang meledak. luar biasa, saya sempat berpikir..dan masih berpikir suara dari mana itu tadi. suara yang aneh tapi nyata.

setelah suara aneh itu hilang, penggalian pun di lanjutkan. dan saat itu, masing - masing dari kami sibuk dengan koordinasi untuk acara pemakaman eyang sepuh. 4 hari 4 malam kami tidak pulang. saat acara pemakaman tiba, saya pun menangis. entah, suasana saat itu sungguh mengharukan.

masing - masing dari kami diberi tugas untuk acara pemakaman tersebut, dan kami pun memakai pakaian kejawen/beskap. jalur menuju ke pemakaman pun sangat padat, antusias masyarakat luar biasa. banyak sekali yang hadir dalam acara tersebut. para menteri, duta besar, para pejabat negara, masyarakat biasa.

berkah bagi tukang ojek saat itu, karena para pelayat tidak bisa membawa kendaraannya sampai ke atas. menteri, para pejabat pun ngojek dari bawah. sungguh suatu penghormatan yang luar biasa bagi beliau. banyak sekali masyarakat yang hadir, yang menangis.

pengalaman yang tak pernah terlupakan bagi saya..bahwa memang eyang sepuh adalah orang besar..bumi pun mengisyaratkan penerimaan terhadap beliau. semoga segala amal ibadah beliau di terima-Nya. dan semoga, bangsa Indonesia aman, tenteram dan damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline