Lihat ke Halaman Asli

Mawan Sidarta S.P.

TERVERIFIKASI

Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

"Desa Seribu Bunga" di Gresik Jadi Alternatif Berwisata di Kala Pandemi

Diperbarui: 26 Juni 2021   13:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teratai, salah satu tanaman populer yang ditawarkan di lapak tanaman hias Desa Miru Gresik (Dokumentasi Mawan Sidarta)

Beberapa hari belakangan diberitakan angka terinfeksi positif Covid-19 secara nasional mencapai dua puluh ribu (20.000) lebih. Jumlah ini tentu sangat mengerikan. 

Di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Jakarta sendiri ada sekitar tujuh ribu (7000) lebih pasien yang dirawat di sana. Sedangkan tingkat keterisiannya mencapai 89,03 persen. Sehingga satgas Covid-19 pusat menyebutnya sangat gawat karena menjadi angka tertinggi selama pandemi. 

Pemerintah menginstruksikan proses percepatan vaksinasi agar tercapai herd immunity (kekebalan komunal) dengan target 1 juta vaksin setiap harinya. 

Dokumentasi Mawan Sidarta

Untuk mengatasi meluasnya transmisi Covid-19, setiap warga negara sangat dihimbau untuk tetap menerapkan disiplin ketat protokol kesehatan (prokes) 5 M yaitu : memakai masker, rajin mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir selama minimal 20 detik atau menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak fisik (physical distancing), mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan massa. 

Pemerintah pusat dan daerah juga menerapkan kebijakan menutup tempat-tempat yang memungkinkan menimbulkan kerumunan orang. Salah satunya tempat wisata. 

Bicara soal sektor pariwisata (baik lokal maupun internasional) di tengah masih merebaknya pandemi tentu mengalami penurunan signifikan. 

Dokumentasi Mawan Sidarta

Tempat-tempat wisata penting di Indonesia, khususnya di Jakarta seperti Taman Mini Indonesia Indah dan Taman Impian Jaya Ancol belakangan ini juga ditutup akibat lonjakan pasien positif Covid-19 di Jakarta. 

Tak pelak lagi sebagian masyarakat di tanah air hasrat berwisatanya menjadi terbatasi gegara banyak objek wisata ditutup. 

Selain itu, masing-masing warga juga tidak berani keluar rumah dengan alasan menaati protokol kesehatan, dua poin terakhir yakni "mengurangi mobilitas" dan "menghindari kerumunan massa". 

Agar tidak stres karena terlalu lama terkungkung di rumah (beraktivitas tidak seleluasa sebelum merebak pandemi), sebagian orang tak terkecuali kami mulai melirik tempat-tempat yang sebenarnya kurang pas disebut sebagai objek wisata namun bisa menjadi alternatif pelepas kepenatan akibat pandemi yang tak kunjung usai. 

Dokumentasi Mawan Sidarta

Dulu sebelum merebak pandemi, sebagian orang mungkin melewatkan sudut-sudut di dekat kawasan rumahnya, seperti areal persawahan, hutan kecil, taman perumahan atau sungai. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline