Lihat ke Halaman Asli

Mawan Sidarta S.P.

TERVERIFIKASI

Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Nostalgia Masa Kecil, Nonton TV Hitam Putih hingga Meletuskan Mercon di Bulan Ramadan

Diperbarui: 19 April 2021   18:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak zaman now mengganti mercon dengan basoka-basokaan yang dibuat dari rangkaian kaleng bekas rokok (Dokumentasi Mawan Sidarta)

Masa kecil memang enak untuk dikenang. Bukan cuma kebahagiaan saja yang menemani masa kecil kami. Kesulitan atau kesedihan juga sempat menghampiri kami. Lengkap sudah pengalaman kami, ada suka juga ada duka. 

Masih segar di ingatan, saya termasuk yang telat berlatih menunaikan ibadah puasa. Saya mulai belajar menahan diri dari makan dan minum sejak kelas empat SD. Meski belum sempurna karena puasa saya kala itu cuma sampai lohor saja he..he..(puasa bedug). 

Nonton TV hitam putih 

Puasa memang belum sempurna, tapi yang namanya kesukaan nonton TV dan bermain-main jangan ditanya. Sudah pasti TV dan mainan anak zaman old (jadul) berbeda dengan mainan anak-anak zaman now yang sangat familiar dengan smartTV, smartphone, games online dan teknologi internet serta beragam gadget lainnya. 

Dulu, bisa lihat TV hitam putih saja sudah merupakan hiburan yang sangat menarik. TV merupakan barang mewah kala itu. Jarang orang di kampung saya yang punya TV. Waktu itu sambungan listrik PLN juga belum begitu banyak. 

Almarhum Bapak masih pakai aki (accumulator) untuk menghidupkan TV dan bila stroom (setrum) nya sudah habis maka saya dan kakak perempuanlah yang mesti bawa itu aki ke jasa setrum aki yang letaknya lumayan jauh dari rumah kami. 

Meletuskan mercon 

Puasaan bukannya khusyu menunaikan ibadah puasa dan sholat tarawih tapi malah mengisi bulan suci itu dengan acara bermain-main. 

Namanya juga usia masih anak-anak yang identik dengan bermain dan bermain. Almarhumah ibu sampai marah betul ketika saya menghabiskan uang jajan hanya untuk membeli mercon (petasan). 

Saya juga kena marah sebagian tetangga karena tak tahu waktu. Siang hari dimana banyak tetangga sedang beristirahat, saya malah kelayapan sambil membunyikan mercon bersama beberapa teman sebaya. 

Sontak saja, bunyi mercon yang memekakkan telinga itu bikin kaget para tetangga dan sebagian dari mereka bangun dari tidur siangnya lalu tak segan-segan mendamprat kami yang masih ingusan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline