Lihat ke Halaman Asli

Mawan Sidarta S.P.

TERVERIFIKASI

Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Mengurai Kalkun, dari Aksi Kocak Mr. Bean hingga Cara Memeliharanya

Diperbarui: 7 Maret 2021   01:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayam kalkun (dok. Mawan Sidarta)

Siapa yang tak kenal dengan serial televisi Mr. Bean. Bagi Anda yang rajin nonton TV pasti tahu. Aksi kocak tokoh yang dibintangi oleh Rowan Atkinson itu pastinya memukau setiap pemirsa TV dimanapun berada. Serial Mr. Bean banyak ditayangkan diberbagai stasiun TV dari berbagai belahan dunia.  

Ada banyak aksi kocak aktor kawakan asal Inggris itu yang pastinya bikin kangen para fansnya dan menjadi memori yang tak terlupakan. Salah satunya saat sang aktor berakting dalam episode Merry Chrismast. Diceritakan suatu ketika Mr. Bean menyambut sang doi dengan jamuan makan malam di momen malam Natal. Tak tanggung-tanggung, menunyapun ayam kalkun berukuran jumbo.  

Mr. Bean yang jago berkarakter layaknya orang bloon itu dengan penuh rasa sayang melayani sang doi sembari memotongkan sebagian daging kalkun yang sudah siap makan. Entah mengapa ia tertarik menelisik bagian kloaka (maaf lubang dubur) dari kalkun panggang tadi dan hebohnya lagi, kepala Mr. Bean tiba-tiba masuk ke dalam kloaka kalkun super besar itu.  

Dengan kejadian itu, sang doi dibuat terperangah. Mr. Bean berupaya melepaskan daging kalkun dari kepalanya serta berlari kesana kemari dengan daging kalkun yang masih tertancap di kepalanya. Adegan kalkun panggang yang tertancap di kepala Mr. Bean tak pelak menjadi bom tawa yang selalu dirindukan para fans film Mr. Bean.  

Kalau dalam film serial Mr. Bean, ayam kalkun bisa menjadi sumber inspirasi dalam melakukan adegan (aksi) humor yang super kocak sekaligus menyegarkan (merefresh) pikiran para fansnya, lalu apa sebenarnya peran (manfaat) ayam kalkun dalam keseharian kita.  

Daerah asal ayam kalkun

Ayam kalkun atau yang bernama ilmiah Meleagris gallopavo termasuk jenis ayam eksotik (hias) dan jarang kita temukan di sekitar kita karena memang tidak banyak orang yang memelihara jenis ayam ini. 

Dikatakan sebagai ayam hias karena penampakan (bentuk) nya memang unik dengan bulu berwarna-warni.
Meski jarang dipelihara orang namun ayam kalkun kerap kita saksikan di tempat-tempat wisata seperti kebun binatang, taman fauna atau bahkan di tempat khusus (sentra) budidaya ayam kalkun. Bulunya yang berwarna-warni menambah daya tarik bagi para pengunjung tempat wisata tadi.  

Kabarnya nih, ayam kalkun berasal dari Amerika Utara (Meleagris gallopavo) dan Amerika Tengah (Meleagris ocellata). Saya masih ingat perkataan seorang kenalan yang pernah bermukim di Amerika, "Cak Mawan ...
Nang US, turkey lebih murah drpd pitik ... :D
" (Mas Mawan, di Amerika Serikat harga ayam kalkun (turkey) lebih murah daripada ayam biasa).  

Di negara asalnya, daging ayam kalkun ini sering dimanfaatkan untuk dijadikan menu santapan utama saat perayaan natal, paskah dan thanksgiving day. Seperti halnya di Indonesia, ayam yang dalam bahasa Inggris disebut "the turkey" itu sebenarnya belum begitu familiar di tengah masyarakat kita, harga dagingnya lebih mahal ketimbang harga daging ayam biasa. 

Seorang kenalan lainnya pernah mengatakan kalau "daging ayam kalkun rasanya (maaf) tidak enak dan teksturnya alot (kurang empuk)". Tak berbeda jauh dengan jenis aves (bangsa unggas / burung) lainnya, untuk mendapatkan ayam kalkun cukup datang saja ke pasar burung (hewan) atau sentra budidaya kalkun.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline