Lihat ke Halaman Asli

Mawan Sidarta S.P.

TERVERIFIKASI

Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Mengatasi Banjir Jakarta? Mari Belajar dari "Kolam Purba" di Jawa Timur

Diperbarui: 5 September 2019   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kolam Segaran (2015) sebagai sarana memancing (dok.pri)

Sebagian orang mungkin saja menganggap sejarah (history bukan his story) dan belajar sejarah menjadi konsumsi anak-anak sekolah (pelajar) dan kalangan tertentu seperti mahasiswa, peneliti (arkeolog) juga penikmat sejarah saja karena dianggap kuno, hanya bercerita tentang masa lalu.

Belajar Sejarah agar bijaksana  
Sejatinya tidak sesederhana itu. Sejarah dan belajar sejarah memang tak lepas dari mengingat peristiwa dari masa ke masa (tempat, tanggal dan tahun kejadian) namun lebih dari itu dengan belajar sejarah memungkinkan seseorang (generasi) menjadi bijaksana.

Pernyataan itu bukan sekedar bualan (omong kosong) karena telah dibuktikan sendiri oleh Bung Karno selaku salah satu pendiri bangsa ini dan para tokoh bangsa sesudah kepemimpinan beliau.

Saat berpidato ilmiah dalam rangka pengukuhan beliau sebagai doktor honoris causa ilmu sejarah di lingkungan Universitas Pajajaran Bandung pada 23 Desember 1964,  dengan menukil pendapat Sir John Seeley (The Expansion of England) Bung Karno mengatakan bahwa "kita harus mempelajari sejarah, agar supaya kita bijaksana lebih dahulu, agar supaya kita tahu ke mana kita harus berjalan. Orang yang tidak mempelajari sejarah atau mengambil pelajaran dari sejarah sebetulnya orang yang tidak bijaksana. Orang yang tidak mengetahui sejarah, orang demikian itu tidak mengetahui tujuan".

Para tokoh bangsa kita dewasa ini pun bisa saja mengambil pelajaran dari sejarah masa silam dalam rangka mengambil kebijakan untuk Indonesia yang lebih baik. Bukan untuk meninabobokan bangsa dan negara dengan beragam dongeng atau bahkan membawanya ke masa lalu namun lebih kepada belajar pada kasus mengapa peristiwa sejarah itu bisa terjadi lalu bagaimana penyelesaian (konflik) dan langkah-langkah antisipatifnya.

Sejarah kejayaan kerajaan-kerajaan besar di Indonesia pada masa lampau diharapkan bisa menjadi kaca benggala (inspirasi) pembangunan Indonesia ke depan yang lebih baik.  

Nilai-nilai dari kebesaran Kerajaan Majapahit misalnya, menjadi satu kekuatan sejarah Indonesia yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh komponen bangsa untuk menghadapi tantangan masa depan agar Indonesia tercinta ini menjadi bangsa yang lebih maju.

Perlu dibangun lagi waduk (bozem)
 
Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta dan Pulau Jawa pada umumnya sudah dianggap sebagai kampung raksasa yang gemerlap nan super modern namun telanjur memiliki beban yang terlalu berat. Salah satu alasannya karena bencana banjir kerap melanda wilayah Jakarta.

Banjir dinilai sebagai penyakit kronis yang nyaris tak bisa disembuhkan, wilayah Jakarta sendiri secara geografis berhadapan dengan permukaan laut yang lebih tinggi daripada permukaan air sungai.

Pemprov DKI Jakarta selama ini telah berupaya keras mengatasi bencana banjir antara lain dengan membangun bendungan-bendungan di daerah hulu, tanggul pantai dan sumur resapan (drainase vertikal) serta berbagai upaya lainnya.

Pembangunan bendungan hulu bertujuan agar sebelum memasuki Jakarta, terjangan air (banjir) sudah bisa dikontrol. Jakarta sering dilanda banjir rob karena air laut naik ke daratan karena itu perlu dibangun tanggul pantai di kawasan pesisir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline