Barang-barang elektronik seperti kulkas, mesin cuci, AC dan alat pertukangan seperti bor, gerinda, pemotong (cutting wheel) listrik serta motor (dinamo) yang menggerakkan berbagai mesin pabrik bila mengalami kerusakan tak harus diganti dengan yang baru.
Alat-alat tadi bisa direparasi hingga menjadi normal dan bisa digunakan kembali untuk berbagai keperluan dengan kualitas yang tak kalah dengan kalau membeli alat-alat baru. Tentunya dengan proses reparasi itu akan mengeluarkan biaya yang jauh lebih hemat (murah) ketimbang kalau membeli alat-alat baru.
Berbicara soal bagaimana mereparasi alat-alat elektronik atau motor listrik yang rusak, Pak Suud memang jagonya. Beliau adalah salah satu dari sekian banyak ahli dinamo yang masih eksis hingga sekarang. Saat ditemui di rumah dan bengkelnya yang ada di kawasan Driyorejo, Gresik Selasa siang (03/12/2018) Suud tampak sibuk bergelut dengan dinamo-dinamonya. Dalam menjalankan usaha bengkel dinamonya Suud tidak bekerja sendiri melainkan dibantu oleh putra dan beberapa orang karyawannya.
"Setelah membantu pelanggan yang datang ke rumah, setiap hari saya harus menyelesaikan orderan (pekerjaan) yang ada di bengkel" terang pria paruh baya itu.
Pekerjaan bongkar-pasang dinamo sudah digeluti Suud sejak tahun 1988. Kala itu ia baru lulus STM (Sekolah Teknik Mesin), kalau zaman sekarang sudah diganti dengan sebutan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).
Berawal dari sebuah gang kecil di tengah hingar-bingarnya Kota Surabaya, sebuah pemukiman padat penduduk yang dijuluki Kampung Dinamo Bratang Gede Surabaya, di sanalah Suud muda untuk pertama kalinya mulai belajar perdinamoan dari pakdenya. Setelah menikah, barulah ia membuka usaha bengkel dinamo di Gresik dan berjalan hingga saat ini. Semangat dan ketekunan lelaki asli Surabaya kelahiran 47 tahun silam itu memang patut diacungi jempol.
Berhasil menyekolahkan anak sampai sarjana
"Alhamdulillah pak, semua kebutuhan sehari-hari tercukupi dan yang penting bisa menguliahkan anak sampai lulus sarjana" ujar pria beranak dua itu dengan bangga.
Selain berhasil menguliahkan anak pertamanya (laki-laki) di Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Surabaya hingga menjadi sarjana, anak keduanya (perempuan) juga berhasil menembus sekolah negeri. Kini sang anak berstatus sebagai siswi kelas tiga sebuah SMU negeri di Gresik.
Pekerjaan mereparasi (menggulung kawat/spul) dinamo sepintas memang tampak sederhana namun jangan dipandang remeh sebab bila salah gulung sedikit saja (kebanyakan atau kurang lilitan kawatnya) maka dinamo tidak akan bekerja (berputar) seperti yang diharapkan. "Untuk bisa mereparasi dinamo dibutuhkan keahlian khusus dan harus telaten" ungkap Suud di sela-sela kesibukannya mereparasi dinamo siang kemarin.
Menurutnya, dinamo merupakan komponen utama yang menggerakkan sebuah alat elektronika atau motor listrik. Bahkan suami dari Srinatin (43) itu mengibaratkan dinamo sebagai jantungnya alat elektronika atau motor listrik. Sebab itu dinamo dipandang sebagai komponen yang sangat vital.