Di berbagai daerah di Indonesia atau bahkan mungkin di luar negeri, alun-alun selalu menjadi tempat hiburan meriah bagi warga di daerah itu. Ada banyak kegiatan dan hiburan yang biasanya digelar di alun-alun sebuah kota atau kabupaten, terutama menjelang peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia atau hari-hari besar nasional dan keagamaan lainnya.
Sebagian dari kita, maaf nih terutama anak mudanya umumnya punya persepsi yang berbeda mengenai alun-alun. Apa yang menarik di sana? Paling ya gitu-gitu aja. Begitu kira-kira pernyataan yang sering terlontar dari mulut mereka.
Tidak terlalu berlebihan karena mungkin saja mereka melihat alun-alun (di kotanya) selama ini hanya berupa sebuah lapangan cukup luas di tengah kota, tak lebih dari itu. Dan persepsi itu juga mereka bayangkan untuk alun-alun di daerah atau kota lain.
Alun-alun menampilkan bangunan landmark
Beberapa daerah di Jawa Timur yang pernah saya datangi seperti Surabaya, Tuban, Batu (Malang) dan Sidoarjo memiliki alun-alun kota yang bukan saja menarik tapi juga menampilkan sesuatu yang menjadi ikon atau landmark kota itu.
Alun-alun Batu (Malang) sudah tidak disangsikan lagi kemeriahannya terutama saat liburan di malam hari. Landmark Kota Batu berupa bangunan berbentuk buah apel sementara di dekatnya terpancar air mancur yang menawan. Selain keberadaan wahana permainan dan bianglala, pada malam hari Alun-alun Batu benar-benar memesona.
Beragam bentuk mulai dari satwa, tanaman dan bentuk lainnya terlihat gemerlap setelah dipasang teknologi lampu digital. Belum lagi beraneka jenis kuliner di sekitar alun-alun yang siap memanjakan lidah Anda.
Alun-alun Surabaya atau masyarakat kota pahlawan itu terbiasa menyebut alun-alunnya dengan nama Tugu Pahlawan. Bangunan monumen yang menjadi pengingat insiden heroik 10 November 1945 itu merupakan landmarknya Surabaya.
Selain keberadaan tugu pahlawan sebagai ciri khas (ikon) Kota Surabaya, di area tempat berdirinya tugu pahlawan itu juga terdapat taman bunga yang menarik dan tertata rapi serta Museum 10 Nopember yang menyimpan jejak sejarah perjuangan Arek-arek Suroboyo dalam melawan Inggris dan sekutunya.
Lain lagi dengan Kota Tuban. Alun-alun Kota Tuban dilengkapi dengan bangunan monumen berbentuk kuda. Konon itu merupakan perwujudan kuda tunggangan Ronggolawe, seorang adipati Kota Tuban di era Majapahit.
Di sekitar alun-alun kota terdapat beberapa bangunan penting antara lain kantor bupati kepala daerah, Masjid Agung Tuban, Museum Kambang Putih dan kompleks pusara Sunan Bonang.