Di tengah semakin maraknya makanan (jajanan) dan minuman modern yang nota bene asal muasalnya dari negara lain itu tak pelak menjadikan makanan dan minuman asli daerah (tradisional) semakin dilupakan dan dianggap kurang kekinian oleh sebagian masyarakat khususnya oleh kaum millenial.
Meski tidak tahu persis berapa angka pastinya alias pukul rata, namun saya berkeyakinan kalau masyarakat sekarang lebih menaruh perhatian kepada soft drink, es kepal, es krim, burger, hotdog, fried chicken serta makanan dan minuman modern lainnya ketimbang minuman tradisional seperti wedang yang terkesan kuno dan ndesani itu.
Apa itu wedang?
Wedang merupakan istilah dalam Bahasa Jawa untuk menyebut minuman yang dibuat dari bahan-bahan seperti bubuk kopi, daun teh kering, rimpang jahe juga tape singkong yang dipadukan dengan gula tebu (gula pasir atau gula batu) atau bisa juga dengan tambahan gula merah (gula Jawa) yang kemudian diseduh dengan air panas atau hangat (1).
Seperti namanya, minuman wedang terdiri dari beberapa macam di antaranya : wedang jahe, wedang kopi, wedang susu, wedang teh dan wedang tape (singkong).
Sebagian masyarakat kita juga menambahkan beberapa jenis rempah tertentu ke dalam minuman wedang yang telah dibuatnya agar lebih berkhasiat dan rasanyapun menjadi lebih nikmat seperti kapulaga, cengkeh dan kayu secang.
Kalau wedang kopi, wedang jahe juga wedang susu mungkin masih banyak kita temukan di warung-warung kecil atau lapak sederhana yang berdiri di pinggir jalan, kampung atau sudut desa.
Namun wedang tape dalam hal ini tape yang dibuat dari singkong (ketela pohon) sepertinya jarang terdengar orang menjualnya di warung atau lapak. Paling wedang tape singkong itu hanya dibuat untuk dinikmati sendiri bersama anggota keluarga di rumah.
Pembuatan tape singkong sangatlah mudah dan bisa dilakukan sendiri di rumah dengan menaburkan ragi secara merata di bagian permukaan singkong yang sudah direbus (dikukus) hingga matang (2).
Selain dari nama varietasnya, untuk mudahnya kita biasanya mengenal singkong dari warnanya, yakni singkong putih dan yang berwarna kuning.
Singkong berwarna kuning dan bertekstur empuk (Jawa = medhuk) banyak dipilih orang untuk pembuatan tape.