Jenis makanan (kuliner) yang dibuat dari olahan daging bebek belakangan ini semakin mendapatkan tempat tersendiri di tengah masyarakat walaupun ada sebagian orang yang enggan mengonsumsinya karena alasan kesehatan.
Apalagi khalayak ramai kini dikejutkan dengan semakin mahalnya harga daging ayam yang per kilogramnya mencapai Rp. 40.000,-, harga itu kurang lebih sama dengan harga seekor bebek yang sudah siap masak.
Daging bebek diketahui banyak mengandung zat gizi (nutrisi) seperti lemak, protein dan berbagai zat lainnya yang sangat diperlukan tubuh manusia (1).
Zat-zat tertentu seperti kolesterol dan lemak jahat yang terkandung dalam daging bebek tadi akan berdampak kurang baik alias membahayakan kesehatan manusia manakala kurang bijak (over) dalam mengonsumsinya.
Beberapa penyakit berat seperti kardiovaskular (jantung), stroke dan diabetes akan muncul akibat mengonsumsi daging bebek secara berlebih (2)(3).
Sungguh beruntung bagi mereka yang tidak punya masalah dengan olahan daging bebek meski demikian harus tetap berhati-hati dan tetap dalam pola konsumsi hidup sehat.
Bebek Kremes ala Warung 5 Benua
Ada banyak restoran atau warung kuliner yang buka di pinggir jalan maupun di dalam mal bergengsi yang menyediakan berbagai olahan berbahan baku daging bebek.
Salah satunya ialah Warung Tradisional Madura 5 Benua yang membuka lapak di sebuah mal kenamaan di kawasan Jalan Ahmad Yani Surabaya.
Nama warung ini begitu dahsyat, ada embel-embel kata 5 Benua (Asia, Afrika, Amerika, Eropa dan Australia) di bagian belakang. Kata salah seorang waiter yang melayani kami siang itu, sebut saja Tommy (bukan nama sebenarnya).
Warung 5 Benua mengusung konsep bahwa siapapun (warga masyarakat di berbagai belahan dunia / 5 benua) pasti menyukai masakan dari bumi Indonesia (nusantara) tak terbatas masakan (tradisional) asal Pulau Madura saja.