Lihat ke Halaman Asli

Mawan Sidarta S.P.

TERVERIFIKASI

Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Menampilkan Kembali Permainan Tradisional pada Perlombaan Tujuh Belasan

Diperbarui: 14 Agustus 2018   12:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komunitas Permainan Tradisional Surabaya (dok.pri)

Bulan Juli dan Agustus adalah bulannya anak-anak. Pada bulan Juli, tepatnya setiap tanggal 23 Juli diperingati Bangsa Indonesia sebagai Hari Anak Nasional (HAN). 

Pada Bulan Juli itu biasanya menjadi momen yang tepat untuk memperbincangkan masalah seputar anak-anak, mulai dari masalah masuk sekolah baru, kekerasan pada anak, cara mendidik atau mengasuh anak dan masih banyak lagi perbincangan seputar topik anak-anak. 

Sementara pada bulan Agustus, tepatnya tanggal 17 Agustus merupakan tanggal keramat bagi Bangsa Indonesia karena pada tanggal itu seluruh rakyat Indonesia memperingatinya sebagai Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Peringatan hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tahun 2018 ini merupakan peringatan yang ke-73. Tidak seperti pada tahun-tahun sebelumnya, HUT RI tahun ini terkesan lebih spesial karena berbarengan dengan momen perhelatan Asian Games yang ke-18 di Jakarta dan Palembang.

Tujuh belasan dan perlombaan anak-anak 

HUT kemerdekaan RI diperingati oleh segenap Bangsa Indonesia terutama oleh anak-anak dan generasi muda tak lain agar mereka bisa mengenang kembali jasa para pahlawan dan menarik hikmah (pelajaran) dari kegigihan para pejuang dalam membebaskan bangsa dan negara Indonesia dari belenggu penjajahan.

Lampion dan lampu hias tujuh belasan (dok.pri)

Di sisi lain peringatan HUT Kemerdekaan RI juga dirayakan Bangsa Indonesia dengan beraneka cara, antara lain dengan mengibarkan bendera merah putih dengan beragam bentuk di depan rumah setiap warga negara Indonesia, menghiasi gang (kampung) dengan lampion dan lampu hias berwarna-warni, membersihkan sekaligus mengecat jalan berpaving dengan warna-warna yang semarak, pawai keliling (karnaval), pergelaran seni budaya, aneka lomba di kampung-kampung, renungan malam tujuh belasan dan masih banyak acara lainnya.

Sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia kalau perayaan acara tujuh belasan itu tak lepas dari perlombaan-perlombaan yang melibatkan anak-anak. 

Acara tujuh belasan tanpa peran serta anak-anak ibarat makan sayur tanpa garam, terasa hambar dan tidak meriah. Sebab dunia anak-anak itu sendiri identik dengan bermain. Anak-anaklah yang menjadikan perlombaan (permainan) tujuh belasan menjadi makin semarak.

Biasanya permainan yang dilombakan pada acara tujuh belasan antara lain, seperti panjat pinang, pukul bantal, balap karung dan masih banyak lagi.

Sebenarnya masih ada lagi beberapa permainan tradisional yang cukup menarik untuk dilombakan pada acara tujuh belasan seperti permainan egrang, terompah, bola bekel (bekelan) dan dakon (congklak). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline