Lihat ke Halaman Asli

Mawan Sidarta S.P.

TERVERIFIKASI

Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Susuri Trotoar Keren, Cara Asyik Menikmati Indahnya Surabaya

Diperbarui: 28 Juli 2018   08:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Trotoar di kawasan Stasiun Pasar Turi Surabaya (dok.pri)

Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta. Surabaya juga merupakan ibu kota Propinsi Jawa Timur. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan dibantu pihak swasta dan warga Surabaya sendiri senantiasa bahu-membahu melakukan pembenahan agar Surabaya benar-benar menjadi kota besar setelah dinilai dari berbagai sudut pandang.

Salah satu program yang kini sedang dibenahi Pemkot Surabaya ialah pengerjaan trotoar dan pembuatan saluran air di sebagian ruas jalan di kota berlambang ikan hiu dan buaya itu.

Trotoar di kawasan Jalan Gubernur Suryo, persis depan Gedung Negara Grahadi (dok.pri)

Trotoar dan saluran air disebut-sebut sebagai salah satu indikator yang mengantarkan Surabaya mendapatkan berbagai award, baik dari Pemerintah Indonesia sendiri maupun dari luar negeri.

Bagi sebuah kota, keberadaan trotoar dan saluran air, termasuk sungai atau selokan tentu amatlah penting. Bu Tri Rismaharini sebagai Walikota Surabaya dan jajarannya sejak awal telah bekerja keras, melakukan pembenahan-pembenahan agar Surabaya tampil sebagai kota yang bukan saja bersih, indah dan hijau namun juga bebas banjir.

Sebagai warga kelahiran Surabaya yang kini bermukim di pinggiran Kota Pudak Gresik, saya tetap menjadikan Surabaya sebagai salah satu tempat berbelanja barang kebutuhan sehari-hari atau hanya sekedar jujugan ketika plesir bersama keluarga. Sedikit atau banyak kami menjadi tahu perkembangan dan pembenahan infrastruktur yang tengah digarap Pemkot Surabaya dan jajarannya.

Trotoar Jalan Tunjungan Surabaya (dok.pri)

Soal trotoar dan saluran air, Surabaya boleh dibilang jagonya. Sebagian besar ruas jalan utama maupun biasa, kota yang sudah ada sejak tahun 1293 (era berdirinya Kerajaan Majapahit) itu memang tampak sudah kinyis-kinyis meski sebagian trotoar bukan dibuat dari bahan keramik atau paving stones

Pengerjaannya bukan saja bagus namun juga memperhatikan berbagai aspek sehingga sangat layak untuk pejalan kaki tak terkecuali bagi para penyandang cacat (difabel) sekalipun.

Saya sendiri termasuk yang suka menjelajah beberapa ruas jalan di Surabaya dengan berjalan kaki. Coba saja buktikan sendiri ketika Anda berkesempatan singgah di Surabaya. 

Trotoar kawasan Jalan Marmoyo (dok.pri)

Bertualang menikmati sudut-sudut cantik kota pahlawan Surabaya dengan berjalan kaki menyusuri jalan-jalan yang trotoarnya bersih dan rapi di pagi hari, sore atau malam hari bahkan di siang bolong sekalipun akan terasa mengasyikan. 

Berjalan kaki mungkin melelahkan bagi sebagian orang namun menjadi aktivitas yang bermanfaat karena menyehatkan. Berjalan kaki katanya sih menjadi alternatif bila seseorang sedang malas berolahraga.

Sudah tidak disangsikan lagi sebagian ruas jalan (utama) di Surabaya, seperti kawasan Jalan Rajawali sampai Jembatan Merah, kawasan Jalan Pahlawan, Jalan Gubernur Suryo sampai Pemuda, kawasan Stasiun Pasar Turi, Jalan Urip Sumoharjo dan hampir semua kawasan di Surabaya sudah bertrotoar rapi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline