Lihat ke Halaman Asli

Mawan Sidarta S.P.

TERVERIFIKASI

Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Berbelanja Lebaran Meriah ke Mal, Kenapa Tidak?

Diperbarui: 9 Juni 2018   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu sudut food court Royal Plaza Surabaya (Dokumentasi Pribadi)

Hari Raya Idul Fitri merupakan hari kemenangan yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan sebulan penuh lamanya. 

Bagaimana dengan umat Islam yang mungkin tidak berpuasa karena alasan tertentu atau berpuasa tapi tidak sebulan penuh. Ya nggak ada masalah, siapa saja boleh merayakan. Bukankah Islam adalah agama yang santun dan Rahmatan lil Alamin

Ada banyak cara merayakan hari kemenangan nan fitri itu, mulai dari pulang kampung (mudik), menikmati beragam kue atau jajanan lebaran, berhalal bihalal dengan para tetangga dan sanak saudara, melancong ke tempat-tempat wisata atau mendatangi pusat perbelanjaan (mal).

Seperti kita ketahui bersama, di hari-hari terakhir bulan Ramadan, yang namanya pusat perbelanjaan atau bahkan pasar tradisional sekalipun menjadi sangat ramai oleh pembeli.

Di tengah pemberitaan perekonomian nasional yang kurang bergairah dimana harga barang kebutuhan pokok kian melambung tinggi memberatkan rakyat jelata, toh pada kenyataannya yang namanya mal atau pasar tradisional tetap saja penuh sesak oleh pembeli. 

Apakah di antara pembeli yang datang berbelanja ke mal atau pasar tradisional itu selalu orang kaya yang nota bene banyak uangnya? Tidak selalu kan, bisa saja orang yang secara ekonomi biasa-biasa saja namun karena momen merayakan lebaran ya sekali-sekali berbelanja barang kebutuhan yang terjangkau olehnya, itung-itung untuk menyenangkan anak, istri atau anggota keluarga lainnya.

Jadi bukan hanya mudik saja yang menjadi tradisi tahunan, berbelanja menjelang lebaran juga menjadi salah satu kebiasaan yang telah berakar kuat di semua lapisan masyarakat, baik yang tergolong ke dalam kelas ekonomi lemah, sedang maupun atas.

Ke Mal Tak Harus Berbelanja Barang Mahal 

Biasanya nih tidak hanya pasar tradisional saja yang kami datangi saat merayakan lebaran. Sebenarnya ada beberapa mal yang menjadi favorit kami, bukan untuk berbelanja tapi sekedar untuk refreshing, jalan-jalan cuci mata. 

Salah satu sudut Tunjungan Plaza (dok.pri)

Beberapa pertokoan itu diantaranya : kompleks pertokoan Tunjungan Plaza (TP), Plaza Surabaya (dulu Delta Plaza), Pusat Grosir Surabaya (PGS depan Pasar Turi) dan Pakuwon Mal, Lontar Surabaya. 

Kompleks pertokoan Tunjungan Plaza Surabaya selama Ini dikenal sebagai kompleks pertokoan yang berdiri lebih awal sebelum marak gedung-gedung pertokoan lainnya. Lokasinya sangat strategis karena berada di jantung Kota Surabaya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline