Lihat ke Halaman Asli

Mawan Sidarta S.P.

TERVERIFIKASI

Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Berebut Sunrise Cantik Bromo

Diperbarui: 22 Desember 2016   18:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berebut sunrise yang memesona itu (dok.pri)

Gunung Bromo di Jawa Timur seolah menjadi magnet bagi para wisatawan dunia. Bromo memang sudah tidak disangsikan lagi pesonanya. Bromo dan berbagai sudut cantiknya senantiasa memukau siapa saja yang memandangnya. Bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara yang hendak bertandang ke Jawa Timur atau Pulau Bali, menyempatkan diri mampir ke Bromo untuk menyaksikan kemolekannya sepertinya menjadi agenda wajib mereka.

Para wisatawan umumnya beranggapan bahwa tidak sah ke Bromo bila belum mengintip matahari terbit yang begitu cantik itu. Menyaksikan detik-detik munculnya matahari (sunrise) dari view point Penanjakan sepertinya menjadi hal yang paling dinantikan para wisatawan saat mereka menjelajah kawasan Bromo. Gunung Bromo sempat ditutup untuk kunjungan wisatawan pada Februari 2016 yang lalu. Meski sampai sekarang masih menyembulkan gumpalan awan namun wisatawan masih diperbolehkan melihat dari dekat aktivitas kawah Bromo.

Tiket masuk untuk wisatawan domestik (lokal) perorangnya sebesar Rp. 27.500,- . Harga tiket itu berlaku untuk hari-hari biasa sementara untuk hari libur lain lagi, perorangnya dikenakan tiket masuk sebesar Rp. 32.500,-. Bagi wisatawan asing yang ingin menikmati pesona Gunung Bromo, mereka dikenakan tiket masuk dengan harga Rp. 217.500,- untuk setiap orangnya. Namun tarif tiket masuknya menjadi lebih mahal jika para wisatawan asing itu mengunjungi Bromo saat hari libur yakni sebesar Rp. 317.500 untuk seorangnya.

Yang perlu diperhatikan oleh para wisatawan saat mereka melanjutkan perjalanan dari kantor penjualan tiket di Desa Wonokitri (jalur Nongkojajar) menuju Penanjakan pada ketinggian 2770 mdpl atau turun kembali menuju lautan pasir ialah bahwa kondisi mesin dan rem kendaraan harus benar-benar prima. Wisatawan lokal yang membawa sepeda motor sendiri harus selalu waspada dengan tanjakan, tikungan dan turunan tajam. Para wisatawan yang menggunakan jasa Jeep Bromo mungkin lebih santai lagi karena para drivernya sudah piawai dan hafal betul dengan medan Bromo yang cukup berat itu.

Selain itu kendaraan Jeep Bromo yang double gardan itu memang sesuai dengan medan yang ada. Biaya sewa Jeep berkisar antara 500 hingga 700 ribu rupiah. Satu Jeep bisa diisi penumpang sebanyak 6 orang. Pada hari libur atau Sabtu malam Minggu kawasan sekitar view point Penanjakan ramai sekali didatangi para wisatawan. Jeep-jeep hard top berjajar rapi di sana. Kendaraan roda dua juga punya area parkir sendiri. 

Sebelum menuju view point, wisatawan bisa mengisi perutnya dengan aneka kuliner yang pas untuk hawa dingin kawasan Bromo. Ada banyak warung kuliner dan lapak-lapak penjual makanan atau minuman hangat di kawasan sekitar view pointMenjelang pukul 5 pagi para wisatawan berduyun-duyun menuju tempat view point untuk menanti terbitnya matahari yang memesona itu. Pada pukul 3 pagi, view point sudah mulai penuh sesak dengan wisatawan. 

Para wisatawan yang datang lebih awal biasanya lebih leluasa mencari tempat untuk menempatkan tripod kameranya. Saking banyaknya wisatawan, kadang sampai harus berdesak-desakan (berebut) demi mendapatkan view yang pas untuk mengabadikan kemolekan sang mentari yang mulai menampakkan dirinya pagi itu. Mereka tak ingin melewatkan momen spesial itu dengan berfoto atau berselfi-ria menggunakan kamera HP, pocket atau bahkan DSLR. Jeprat-jepret penampakan mentari yang mulai muncul dari ufuk sebelah timur diantara angkuhnya Bromo, Widodaren, Batok dan Semeru. Tapi nggak ada istilah terlambat, dengan kamera merek apapun dan dipotret dari sudut manapun sunrise di Penanjakan tetap cantik dan memukau.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline