Drum band kreatif (dok.pri)
Bagi kami yang berdomisili tidak jauh dari Kota Surabaya, mendatangi Car Free Day (CFD) - Taman Bungkul di kawasan Raya Darmo Surabaya itu seolah sudah menjadi tradisi bulanan. Setidaknya setiap tiga (3) bulan sekali kami sempatkan untuk refreshing sekaligus cuci mata di CFD yang diadakan setiap hari Minggu itu.
CFD berlangsung mulai pukul 06.00 – 10.00 WIB, sebagian jalan Raya Darmo yakni mulai jalan yang ada di samping Museum Bank Indonesia sampai depan Wisma Wismilak Surabaya ditutup agar terbebas dari arus lalu lintas. Melalui CFD, warga Surabaya dan sekitarnya bisa dengan leluasa menikmati berbagai tontonan (hiburan) gratis. Berjalan-jalan santai, berlari-lari pagi, berolah-raga ringan, bersepeda, menikmati berbagai kuliner khas Surabaya, melihat unjuk kebolehan puluhan komunitas warga Surabaya, semua bisa dilakukan saat mengunjungi CFD di Surabaya.
Berulang kali mendatangi CFD Surabaya, nggak pernah ada bosannya. Selalu saja ada hal baru yang menggelitik rasa penasaran kami. Seperti kunjungan kami pada Minggu pagi (8/5/2016) kemarin, sekelompok anak muda asal Kaliasin Surabaya menjajal kreativitasnya dengan menampilkan sajian musik instrumentalia mirip kelompok drumband, namun drumband ala arek-arek Kaliasin itu sebagian perangkatnya menggunakan alat musik ala kadarnya yang berupa potongan bambu, gong, bonang dan bedug (drum) dari gentong air.
Berkat kepiawaian anak-anak muda itu suara drumband unik itu terdengar pas di telinga. Tak pelak para pengunjung yang memadati area sepanjang Raya Darmo yang digunakan untuk CFD terhipnosis oleh pergelaran drumband yang memukau itu.
Pukulan yang pas dan menghentak-hentak dari masing-masing alat musik menghasilkan instrumentalia yang enak didengar sekaligus mengundang decak kagum para pengunjung CFD Surabaya. Puluhan lagu telah dimainkan oleh mereka. Sesekali kelompok musik kreatif itu berhenti sejenak untuk mengatur nafas. Setelah itu para pemainnya mengatur kembali formasi, melanjutkan kiprahnya untuk menghibur para pengunjung CFD Surabaya. Pengunjungpun merasa puas dan terhibur dengan tampilan mereka.
Tak sedikit dari para pengunjung itu dengan suka rela menyisikan sebagian uang sangunya untuk mengapresiasi pergelaran drumband yang unik itu. Setelah lelah berdiri gegara menyaksikan kreativitas para pemuda memainkan berbagai instrumen ala kadarnya, sebagian pengunjung memilih duduk-duduk santai sambil membaca. Pemkot Surabaya juga menyediakan mobil khusus sebagai perpustakaan keliling. Berbagai jenis literatur disediakan sebagai bahan bacaan. Anak-anak yang biasanya identik dengan bermain-main nyatanya juga terlihat antusias membaca di perpustakaan keliling itu.Jalan-jalan tanpa jajan tentu terasa kecut.
Di CFD Surabaya, para pengunjung bisa menikmati berbagai makanan dan minuman sambil bersenang-senang. Ada banyak lapak penjual makanan berjajar rapi dan tertib. Soal harga, pengunjung tidak perlu khawatir karena hampir semua makanan dan minuman yang dijual di sana dibandrol dengan harga terjangkau hingga tidak memberatkan mereka yang mayoritas dari kelas menengah ke bawah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H