Lihat ke Halaman Asli

Mawan Sidarta S.P.

TERVERIFIKASI

Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Gua Kembar, Konon Dijaga Ular Raksasa Gaib

Diperbarui: 14 Agustus 2016   08:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memandu Kami Menjelajah Gua Kembar

Tak lama setelah kami memarkir kendaraan, Suyanto melangkahkan kaki menuju pohon besar. Kali ini kami tak banyak bercengkerama mengingat hari sudah beranjak sore. Ia berdiri mematung, mulutnya komat-kamit mungkin sedang berdoa atau membaca mantra agar kami selamat saat memasuki gua nanti.

Sejenak kemudian ia menghilang di balik rimbunnya semak-belukar yang menutupi mulut Gua Kembar. Ia berjalan duluan sementara kami mengikuti dari belakang, dari kejauhan yang terlihat hanya sebagian rambut kepalanya.

Berkat jasa baik Cak Yanto, panggilan akrab Suyanto (36 tahun) sayapun akhirnya mengetahui di mana letak Gua Kembar itu. Apakah ada kaitan antara Gua Melirang dan Gua Kembar, Cak Yanto sendiri juga belum mengetahui tentang hal itu. Yang jelas letak kedua gua saling berdekatan. Untuk bisa sampai ke Gua Kembar pengunjung sebaiknya memilih jalan bercabang yang sebelah kanan.

Saya juga baru tahu kalau tidak jauh dari Gua Melirang atau sebagian masyarakat desa menyebutnya Gua Agung (Gelang Agung) itu terdapat satu gua lagi, sebab keterangan di situs internet yang saya baca, di Desa Melirang cuma terdapat satu gua saja.

Menurut penerawangan Cak Yanto, Gua Kembar tidak seangker Gua Melirang, gua yang pertama kali kami datangi saat menjelajah Desa Melirang, Bungah – Gresik, Jawa Timur. Energi gaibnya juga terasa lebih ringan, itu terlihat dari suasana dan udara yang kita hirup saat berada dalam gua. Terasa ringan dan segar tidak seperti saat berada dalam Gua Melirang yang dingin, pengab dan menyesakkan nafas.

Secara ilmiah, keterangan yang disampaikan Cak Yanto mungkin kurang masuk akal sebab terasa ringan atau beratnya kita bernafas saat berada dalam gua semata-mata didasarkan pada ketersediaan oksigen dalam gua dan kondisi sistem alat pernafasan pada tubuh kita.

Gua Melirang dan Kembar memiliki ciri-ciri yang hampir sama. Keduanya merupakan gua dari bebatuan kapur. Kedua gua itu menjadi sarang ratusan ribu kelelawar. Sebagai orang yang getol melakukan ritual dalam gua, Cak Yanto sangat meyakini kalau dalam Gua Kembar terdapat mahluk gaib berupa dua (2) ekor ular raksasa. Kedua ekor ular raksasa gaib itu memang berjenis kelamin jantan dan betina tapi bukan merupakan pasangan.

Lagi-lagi sebelum memasuki mulut gua, ia mencoba menerawang kembali dengan mata batinnya. Sementara saya dan Saifuddin (Udin) hanya terbengong-bengong penuh penasaran dan sedikit rasa takut.

Cobaen cekelen wit iki ambek merem mas (coba pegang pohon ini sambil memejamkan mata, red)” ajak Cak Yanto membimbing saya dan Udin memasuki penerawangan gaibnya.

Saya yang ketakutan jelas tak bersedia melakukannya. Kata Cak Yanto, ia dengan mata batinnya berhasil melihat sesosok mahluk gaib berupa ular raksasa melesat di jalan menuju Gua Kembar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline