Lihat ke Halaman Asli

Mawan Sidarta S.P.

TERVERIFIKASI

Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Stasiun Senen Bersejarah, Tertib dan Nyaman

Diperbarui: 14 Agustus 2016   15:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Prasasti pencanangan sebagai bangunan cagar budaya. Sumber: dokpri"][/caption]

Kesan pertama yang saya tangkap saat berada di dalam Stasiun Besar Pasar Senen ialah bahwa stasiun kereta api (KA) yang berada di bawah naungan Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta itu terlihat bersih, tertib dan tentunya menarik gaya arsitektur bangunannya.

Tim kebersihan Stasiun Pasar Senen memang patut diacungi jempol betapa tidak di hampir setiap sudut stasiun yang sudah ada sejak tahun 1733 itu ditempatkan petugas kebersihan. Kadang sang petugas tadi bekerja sendirian kadang juga bekerja dengan rekannya.

Saat saya dan keluarga kembali ke Surabaya dari stasiun ini pada 25 Februari 2016 yang lalu, kebetulan hujan deras sedang mengguyur Jakarta tak terkecuali kawasan Kelurahan Senen dimana stasiun berada. Hujan deras disertai tiupan angin kencang menyebabkan sebagian lantai di tempat pintu masuk (peron) menjadi basah.

Melihat hal itu, petugas kebersihan Stasiun Pasar Senen tanggap dan segera melakukan pembersihan. Tak lama kemudian lantai terlihat kering dan bersih kembali. Calon penumpang KA tampak merasa nyaman untuk antri meski antriannya cukup panjang.

Petugas kebersihan lainnya juga terlihat tengah sibuk mengepel lantai di dekat ruangan musholla stasiun. Tak jauh dari tempat itu seorang takmir (pengurus) musholla mengumumkan agar setiap calon penumpang KA yang hendak menunaikan ibadah sholat untuk tidak sembrono dengan barang-barang bawaan mereka.

Supaya tak terulang seperti kejadian-kejadian sebelumnya, barang bawaan amblas digasak maling Stasiun Senen maka berulang kali takmir mengingatkan para penumpang. Sholat sebaiknya dilakukan secara bergantian, anggota keluarga yang lain ditugasi menjaga barang itu. Atau barang dititipkan kepada petugas atau jamaah lain yang bisa dipercaya.

Nggak ada ceritanya barang yang hilang di Stasiun Senen ini bisa ditemukan kembali” ujar takmir musholla kepada para penumpang KA.

Tepat pukul 13.00, pintu masuk menuju rangkaian kereta dibuka. Lagi-lagi terlihat para penumpang KA dengan tertib berbaris hingga petugas memeriksa data diri mereka. Asal tahu saja, KA Kertajaya tujuan Stasiun Pasar Turi Surabaya mulai berangkat dari Stasiun Pasar Senen pada pukul 14.00.

Manajemen Stasiun Senen memberi kesempatan 1 jam (boarding) kepada para penumpang untuk bersiap-siap sebelum kereta diberangkatkan. Petugas tampak dengan teliti memeriksa satu persatu karcis resmi yang dibawa masing-masing penumpang dan mencocokannya dengan identitas asli penumpang itu.

Berbarengan dengan masuknya penumpang, jasa pengangkut barang (porter) berseragam oranye dengan cekatan membawakan barang-barang  penumpang menuju tempat duduk dalam gerbong sesuai dengan yang tertera dalam tiket resmi. Kini PT. KAI memberlakukan aturan agar setiap penumpang hanya boleh membawa barang dengan berat maksimal 20 kilogram atau bawaan dengan volume maksimal 100 dm3.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline