Lihat ke Halaman Asli

Mawan Sidarta S.P.

TERVERIFIKASI

Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Dihibur Pengamen Dalam Bus

Diperbarui: 15 Juli 2016   10:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Duet pengamen, Cak Markasan dan Bagiyo"][/caption]Naik bus kelas ekonomi ternyata tak selalu identik dengan suasana gerah dan perasaan menyebalkan lainnya. Ada saja hal menarik yang bisa kita lihat dan rasakan saat melakukan perjalanan dengan bus bertarif terjangkau itu. Bertemu dengan pengamen misalnya, tapi dua pengamen yang saya lihat itu sepertinya tak sama dengan pengamen kebanyakan. Lagu-lagunya bukan saja enak di telinga para penumpang bus tapi juga syarat akan pesan.

Dua pengamen itu menyanyikan beberapa lagu karya Iwan Fals dan satu lagu berbahasa Jawa dengan lirik yang kocak, berbau sedikit porno, enak didengar tapi tetap menghibur.

Mereka adalah Cak Markasan (43 tahun) dengan ditemani Cak Bagiyo (28 tahun) merupakan duet pengamen yang biasa mangkal di kawasan Jalan Trosobo-Sidoarjo.

Bus antar kota dalam Propinsi Jawa Timur yang hendak menuju Terminal Purabaya - Sidoarjo biasanya banyak menurunkan penumpang di pinggir jalan itu. Duet pengamen tadi bersama para penumpang lainnya sering ikut naik bus dari jalan itu.

Menurut Markasan, hanya bus kelas ekonomi dan padat penumpang saja yang ia masuki. Selain menghibur dengan lagu-lagu kocaknya ia juga mendoakan agar para penumpang selamat sampai tujuan. Kadang bila sang sopir tidak mengijinkan untuk naik maka iapun harus bersabar untuk tidak mengamen dalam bus.

Dengan berbekal gitar kecil (ukulele) dan ketipung yang terbuat dari pipa paralon berukuran 5 dim itu, mereka memulai aksi mengamennya dari bus ke bus. Dalam soal mengamen, mereka memang jagonya.

[caption caption="dengan berbekal ukulele dan ketipung paralon mereka menghibur penumpang"]

[/caption]

Entah berapa puluh atau ratus lagu jalanan telah mereka dendangkan. Mereka sudah malang melintang selama puluhan tahun dalam dunia perngamenan sejak masih muda dari kota asalnya Surabaya.

Para penumpang yang biasa bepergian keluar kota di Propinsi Jawa Timur pasti dengan mudah mengenali duet Cak Markasan dan Bagiyo itu.

Cak Markasan acapkali mengenakan “udeng batik” (semacam ikat kepala) yang menandakan kalau ia pria asli Jawa Timur sedangkan Bagiyo lebih up date, meniru gaya anak muda sekarang dengan rajin berkemeja jeans lengkap dengan topinya yang sudah mulai belel pula.

Cak Markasan dan Bagiyo tak seperti pengamen dalam bus pada umumnya, yang hanya menyanyi asal-asalan untuk sekedar mencari uang recehan untuk hidupnya. Kalau saya perhatikan dari beberapa lagu yang mereka nyanyikan saat mengamen dalam bus siang itu, kebanyakan meminjam lagu-lagu populer karya Iwan Fals.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline