Lihat ke Halaman Asli

Mawan Sidarta S.P.

TERVERIFIKASI

Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Poci dan Bahasa Tegal yang Unik

Diperbarui: 31 Maret 2016   14:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Macam-macam gerabah dalam etalase"][/caption]Kota Tegal sebagai salah satu kota di Jawa Tengah dikenal masyarakat luas bukan hanya karena bahasa ngapak-ngapaknya yang khas dan terdengar lucu saat diucapkan. Kota Tegal ternyata dulunya merupakan kota yang punya andil besar sebagai cikal bakal tempat berdirinya Korps Marinir Indonesia.

Pernah suatu ketika di awal Februari 2015 saya berkesempatan ke Jakarta. Perjalanan yang sedianya saya rencanakan dengan menggunakan transportasi berupa kereta api itu ternyata gagal gegara tiket kereta sudah habis. Meski tak mendapat tiket kereta api tapi saya tak menyerah begitu saja. Sayapun akhirnya berinisiatif naik bus walau harga tiketnya lebih mahal.

Perjalanan naik bus ke Jakarta memang lumayan nyaman, sayangnya perjalanan menjadi lebih lama karena bus sering berhenti. Sebagus apapun busnya mungkin tidak akan selancar kalau naik kereta api. Bus beberapa kali harus berhenti karena setopan lampu lalu lintas, kadang sang sopir sengaja memberi kesempatan para penumpang untuk beristirahat atau sekedar ke toilet.

[caption caption="Asbak khas Tegal"]

[/caption]Saat bus berhenti di sebuah toko makanan di Kota Tegal, Jawa Tengah di salah satu etalase toko itulah saya melihat beraneka macam kerajinan gerabah dari tanah liat. Rasa penasaran membuat saya semakin mendekat ke arah etalase yang memajang gerabah itu. Sang penjual mengatakan kalau gerabah itu asli buatan Kota Tegal.

Ada beberapa model gerabah yang dipajang di etalase toko itu diantaranya asbak, cobek dan poci lengkap dengan gelasnya. Poci khas Tegal dari tanah liat namanya sudah santer terdengar. Satu paket poci biasanya terdiri dari sebuah poci, tiga gelas dan tatakan (nampan).

Harganya bervariasi, poci berukuran kecil dibandrol dengan harga 35 ribu. Sementara untuk satu set poci harganya 90 ribu rupiah. Asbak kecil 25 ribu, yang berukuran lebih besar dihargai 45 ribu rupiah.

[caption caption="Poci dan perlengkapannya"]

[/caption]Poci atau ada yang menyebutnya sejenis tea pot (teko) biasanya digunakan untuk wadah minuman teh. Makanya kemudian muncul istilah teh poci karena sebelum disajikan, teh diseduh terlebih dulu dalam poci itu. Tentu saja agar aroma, rasa dan zat yang terkandung dalam teh keluar maka menyeduhnya harus menggunakan air panas.

Konon teh yang diseduh dalam poci tanah liat lebih nikmat rasanya dan nggak cepat basi. Untuk mendapatkan rasa teh yang khas, sebagian orang (penikmat teh) lebih memilih menambahkan pemanis dari gula batu ketimbang gula pasir.

Bahasa Tegal jadi Inspirasi Pelawak dan Selebritis

Masih ingat pelawak kondang Parto grup Patrio yang sering muncul di televisi? Parto dalam melawak tak jarang mengungkapkan banyolannya itu dengan menggunakan bahasa ngapak-ngapak yang terdengar lucu. Tak pelak para penonton dibuat terpingkal-pingkal dengan aksi Parto yang menggunakan bahasa khas Banyumasan itu.

Sinetron berjudul Tuyul dan Mbak Yul yang beberapa tahun lalu sempat tayang di televisi, salah satu tokoh tuyul bernama Pampam yang sekaligus rival (musuh) bebuyutan tuyul Ucil juga tak jarang menyebut dirinya “inyong” yang berarti saya itu juga diadopsi dari bahasa ngapak (Banyumasan).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline