[caption id="attachment_403840" align="aligncenter" width="500" caption="Bu Husni sigap memetik daun teh"][/caption]
Dengan sigap Bu Husni merangsek masuk ke tengah rumpun pohon teh. Ia bersama puluhan pemetik teh lainnya bekerja bahu-membahu siang itu. Bu Husni termasuk perempuan yang tangguh, diusianya yang sudah menginjak 55 tahun itu tetap saja ia berkarya untuk keluarganya.
Ia warga asli Desa Toyomarto, Wonosari-Lawang-Malang dimana kebun teh berada. Perlu diketahui bahwa kebun teh Wonosari, Lawang-Malang ini sudah ada sejak jaman Belanda, tepatnya tahun 1910. Bu Husni sendiri mengaku sudah puluhan tahun menekuni profesinya sebagai pemetik teh di kebun ini.
[caption id="attachment_403841" align="aligncenter" width="400" caption="Kebun teh Wonosari, Lawang-Malang sudah ada sejak 1910"]
[/caption]
“Aku kerjo borongan mas, hasilku gak mesti. Kadang sedino iso oleh duit rong puluh ewu sampek seket ewu” (Saya bekerja borongan, hasilnya tidak menentu. Kadang sehari bisa dapat uang dua puluh sampai lima puluh ribu) aku Bu Husni agak malu.
Daun-daun teh yang dipetik Bu Husni dan teman-temannya dikumpulkan dalam kantongan yang terbuat dari bahan plastik seperti jaring. Sehari ia bisa memetik daun teh sebanyak 20 kantung.
[caption id="attachment_403842" align="aligncenter" width="400" caption="Berfotoria bersama Bu Husni"]
[/caption]
Bu Husni memetik daun teh seolah terlihat asal-asalan saja. Ketika saya tanya mengapa tidak menggunakan alat berupa sabit atau pemotong lainnya, ia menjawab : “engko rasane gak enak mas” (nanti rasanya tidak enak mas).
[caption id="attachment_403843" align="aligncenter" width="400" caption="Daun teh (Camelia sinensis) lengkap dengan bunganya"]
[/caption]
Saya baru ingat kalau memetik daun teh itu ada caranya. Harus benar-benar daun teh yang layak petik sajalah yang dipanen agar dihasilkan teh berkualitas. Itu sebabnya pemetikan daun teh secara manual sangat dianjurkan. Tidak perlu menggunakan mesin atau alat pemotong lainnya.
[caption id="attachment_403844" align="aligncenter" width="400" caption="Daun teh yang sudah dipetik ditempatkan dalam wadah seperti ini."]
[/caption]
Bertemu dan berbincang-bincang dengan para pemetik teh saat mengunjungi kebun teh Wonosari-Lawang-Malang tentu menjadi pengalaman yang sangat berharga. Apalagi bila berkesempatan masuk ke dalam pabrik pengolahannya tentu itu lebih bermanfaat lagi.
[caption id="attachment_403845" align="aligncenter" width="400" caption="Upaya peremajaan tanaman teh"]
[/caption]
Setiap pengunjung kebun teh dikenakan tiket masuk sebesar Rp. 8000,- itu sudah termasuk biaya asuransi. Ongkos parkir kendaraan roda dua sebesar Rp. 2000,-. Bagi Anda yang penasaran dengan proses pengolahan teh bisa saja mengikuti program wisata pabrik. Program ini melibatkan peran seorang guide sehingga tiket masuknyapun sedikit lebih mahal, yakni Rp. 50.000,- untuk seorangnya.
[caption id="attachment_403846" align="aligncenter" width="400" caption="Tea House kebun teh Wonosari"]
[/caption]
Dalam kebun teh ini Anda akan menyaksikan hamparan tanaman teh yang hijau nan luas. Menurut keterangan seorang pekerja kebun, luasnya mencapai lebih dari 750 hektar. Tanaman teh (Camelia sinensis) yang diperkenalkan dalam kebun ini berasal dari varietas Gambung 1-17. Mengingat pabrik pengolahannya dibawah naungan PTPN XII maka hasil produksi tehnya dinamakan “teh rolas”. Rolas merupakan istilah Bahasa Jawa yang berarti dua belas.
[caption id="attachment_403847" align="aligncenter" width="400" caption="Wisata Pabrik Teh"]
[/caption]
Di sudut lain kebun teh Wonosari-Lawang-Malang, Anda akan menyaksikan sebagian tanaman teh yang mulai dipangkas hingga tersisa sebagian batangnya saja. Hal itu untuk merangsang tumbuhnya daun-daun muda.
[caption id="attachment_403849" align="aligncenter" width="400" caption="Hamparan tanaman teh yang hijau nan luas"]
[/caption]
Tak hanya hamparan teh yang luas nan menghijau, kebuh teh Wonosari juga dilengkapi sarana lain berupa tea house, flying fox, kendaraan ATV, tempat penginapan dan lainnya. Hawanya juga sejuk karena berada di lereng Gunung Arjuna. Hal itu menjadikan kebun teh Wonosari sebagai salah satu agrowisata favorit wisatawan saat mereka melancong ke Kota Malang.
[caption id="attachment_403852" align="aligncenter" width="400" caption="Teh Rollas"]
[/caption]
[caption id="attachment_403853" align="aligncenter" width="400" caption="Anda memasuki gerbang kebun teh, Lawang-Malang"]
[/caption]