Lihat ke Halaman Asli

Mawan Sidarta S.P.

TERVERIFIKASI

Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Larut dalam Keagungan Masjid Tuban

Diperbarui: 11 September 2016   12:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14254464051235792308

Setelah menempuh perjalanan sejauh lebih kurang 100 kilometer akhirnya sampai juga saya di Kota Tuban. Sungguh lega rasa hati ini bisa memasuki gerbang kota berjuluk “Bumi Wali”. Dari Desa Baureno, desa pertama di wilayah Tuban, saya masih harus berkendara lagi sekitar 20 kilometeran untuk bisa sampai ke pusat Kota Tuban. Kota Tuban di Jawa Timur terletak di pantai utara Pulau Jawa (Pantura). Kota ini sangat terkenal dengan produksi air legen dan tuaknya.

Selain Gresik dan Lamongan, di Kota Tuban juga terdapat pusara beberapa wali, salah satu yang terkenal bernama Sunan Bonang. Kompleks makam Sunan Bonang berada tidak jauh dari Alun-alun Tuban. Di sebelah barat Alun-alun Tuban berdiri dengan megahnya sebuah masjid bersejarah. Masjid itu kini bernama Masjid Agung Tuban. Menurut catatan sejarah, Masjid Agung Tuban ternyata sudah ada sejak tahun 1460. Saat itu Tuban dipimpin oleh bupati Raden Ario Tedjo.

Di masa kepemimpinan Raden Tumenggung Kusumodigdo, pada kurun waktu 1894 an, Masjid Agung Tuban mengalami renovasi kembali. Seorang arsitek berkebangsaan Belanda, Toxopeus sangat berjasa dalam pembuatan rancang bangun masjid ini.

Masjid Agung Tuban kembali mengalami perombakan, mulai 1985 hingga tahun 2004. Upaya renovasi dikeluhkan oleh sebagian kalangan di BPCB (Balai Pelestarian Bangunan Cagar budaya) Trowulan Mojokerto sebab bangunan kuno masjid nan antik yang harusnya dipertahankan malah dihancurkan.Untung saja bagian depan masjid masih tetap bertahan hingga sekarang. Bangunan masjid yang baru memang luar biasa bagusnya. Khabarnya disain Masjid Agung Tuban yang baru mengadopsi dari beberapa masjid terkenal di luar negeri.

Belum masuk waktu Sholat Dhuhur, saya sudah berada di masjid ini. Terlihat sebagian pengunjung memasuki masjid. Mereka adalah para peziarah makam Sunan Bonang yang juga kagum dengan arsitektur bangunan masjid. Rasa penasaran juga menghinggapi diri saya. Bersama para pengunjung lain kami semua memasuki bagian dalam masjid. Wow Masjid Agung Tuban memang luar biasa. Pantas dinamakan masjid agung karena selain megah, gaya arsitekturnya juga anggun dan unik. 

Rangkaian lampu kuno terpasang menggantung di tengah ruangan sebelum mihrab. Sementara jam westminster yang kuno dan antik itu menjadi pemercantik di sebelah tempat imam berdiri. Di sebelahnya lagi terdapat mimbar dari kayu berukir sebagai tempat khotib (penceramah) menyampaikan khotbahnya (ceramah).

[caption id="attachment_400830" align="aligncenter" width="400" caption="Tempat air mancur yang sewaktu-waktu terpancar "][/caption]

Di bagian luar Masjid Agung Tuban bisa pengunjung saksikan berjajar pepohonan palem raja. Pada waktu-waktu tertentu air mancur yang cantik juga terpancar di halaman masjid ini. Pokoknya Masjid Agung Tuban memang tampil beda!





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline