Lihat ke Halaman Asli

Mawan Sidarta S.P.

TERVERIFIKASI

Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Kipas-kipas Nikmat Sate Klopo Surabaya

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14115447941149184561

[caption id="attachment_361398" align="aligncenter" width="500" caption="Inilah sate klopo (kelapa) yang maknyus itu"][/caption]

Jalan Pahlawan di Surabaya dikenal sebagai kawasan kota tua sebab di sini banyak kita temukan gedung-gedung tua yang memiliki sejarah masa silam. Beberapa diantaranya adalah monumen Tugu Pahlawan, Kantor Gubernur Propinsi Jawa Timur (Gubernuran) dan gedung Bank Mandiri.

Gedung-gedung tua yang umumnya warisan kolonial Belanda itu kini oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan pemerintah kota Surabaya ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang harus dilindungi.

Sebagian gedung tua telah beralih fungsi menjadi kantor-kantor penting namun pesonanya tak pernah hilang hingga tetap menarik perhatian para wisatawan baik dari dalam maupun luar Kota Surabaya. Bahkan wisatawan mancanegara yang kebetulan singgah ke Surabaya juga kerap kali terlihat mondar mandir di kawasan Jalan Pahlawan ini.

[caption id="attachment_361400" align="aligncenter" width="400" caption="Lapak sate klopo ramai pembeli"]

14115449401809429363

[/caption]

Pada Hari Minggu pagi hingga siang kawasan Jalan Pahlawan ini ramai dipenuhi oleh lapak-lapak pedagang kaki lima. Mereka umumnya berjualan pakaian, jajan pasar, minuman dan makanan khas Surabaya serta berbagai keperluan lain yang bisa Anda dapatkan dengan harga terjangkau.

Untuk makanan khas Jawa timur khususnya Surabaya, Pasar kaget (pasar krempyeng) di Jalan Pahlawan ini memang jadi tempatnya. Salah satu yang menarik perhatian kami adalah lapak sate klopo (kelapa) milik Pak Muslich. Minggu pagi itu lapak Pak Muslich terlihat ramai sekali pengunjungnya bahkan kami dan pembeli lainnya harus rela antri karena penasaran dengan sate kelapa olahan Pak Muslich ini.

[caption id="attachment_361401" align="aligncenter" width="400" caption="Lapak sate klopo Pak Muslich"]

141154507918659105

[/caption]

Setelah berjalan-jalan keliling menikmati kemegahan Tugu Pahlawan lengkap dengan gedung-gedung tua di sekitarnya kami beristirahat sambil mencari tempat makan yang cocok untuk sarapan pagi kami. Ada salah satu lapak yang terlihat ramai pembelinya. Dan itu adalah lapak sate kelapa milik Pak Muslich. Bau gurih asap sate mengundang perhatian siapa saja yang lewat di depan lapak itu termasuk kami.

[caption id="attachment_361402" align="aligncenter" width="300" caption="Kipas-kipas nikmat sate klopo Pak Muslich"]

1411545375117097221

[/caption]

Kamipun tak tahan untuk segera mampir karena perut sudah meronta-ronta karena rasa lapar. Setelah menunggu karena harus antri cukup lama akhirnya sate kelapa plus nasinya sudah siap di depan mata. Anak semata wayang kami sudah tak sabar untuk segera mencicipi kuliner unik ini.

Satu per satu sate kelapa dilahapnya kemudian nasinya yang hangat juga tak ketinggalan. Kata orang makan sate apapun jenis satenya akan lebih pas bila ditemani minuman hangat. Sebab dengan minuman hangat tadi akan menanggalkan sisa-sisa lemak daging sate yang menempel dalam mulut kita. Kamipun memesan teh hangat karena minuman ini satu-satunya yang disediakan oleh Pak Muslich.

Banyak daerah di Indonesia bahkan di manca negara memiliki kuliner sate ini dengan ciri khasnya masing-masing. Anda semua tentu ingat Presiden Amerika, Barrack Obama saat beliau bersekolah di Menteng Jakarta kesehariannya juga tak lepas dari kuliner yang namanya sate ini.

Bahkan kini khabarnya di kawasan tertentu di negeri Paman Sam itu tersedia food truck yang menunya beraneka jenis makanan yang ada di berbagai negara di belahan dunia ini. Nah salah satu food truck yang banyak disambangi para pengunjung itu adalah yang menjual sate sebagai makanan khas Indonesia. Sate ternyata mengharumkan nama Indonesia di mata internasional.

Dari sekian banyak jenis sate maka sate kelapa memang terlihat lain dan unik. Menurut pengakuan Pak Muslich sate ini dibuat dari daging sapi. Meski ada sebagian penjual yang mencoba mengombinasikan dengan daging ayam namun sensasinya tak mengalahkan sate kelapa dari daging sapi itu.

[caption id="attachment_361403" align="aligncenter" width="400" caption="Sate klopo bisa ditemukan di pasar Tugu Pahlawan setiap hari Minggu"]

1411545694890454586

[/caption]

Uniknya adalah sate yang akan dipanggang di atas bara api arang kayu atau batok kelapa itu sudah terlebih dulu dilumeri parutan kelapa dengan bumbu berwarna kuning yang khas. Bila dipanggang tentu menghasilkan aroma yang bikin kita penasaran untuk mencobanya. Parutan kelapa berbumbu itu akan meresap ke dalam daging sate hingga rasa dan aromanya khas. Dan pastinya berbeda dengan sate daging sapi biasa.

Untuk sepincuk (sepiring) nasi sate kelapa olahan Pak Muslich hanya dihargai Rp.12.000,-. Jumlah sate kelapanya ada sepuluh tusuk dengan tambahan segelas teh hangat manis. Wah lumayan menjadi pengganjal perut kami pagi itu.

Nah bagi Anda yang punya rencana melancong ke Surabaya maka menyusuri kawasan Tugu Pahlawan sepertinya menjadi agenda wajib terutama bagi para petualang kuliner karena pasar Minggu Tugu Pahlawan menjadi surganya kuliner khas Surabaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline