[caption id="attachment_398216" align="aligncenter" width="412" caption="Bagian depan warung (kedai)"][/caption]
Kuliner bernama Sop Buntut mungkin sudah akrab di telinga kita. Buntut atau ekor yang dimaksud di sini adalah olahan ekor sapi dalam kuah bening berbumbu yang rasanya unik. Biasanya ke dalam sop ini ditambahkan daun seledri, kentang, tomat, wortel, bawang daun. Dan yang terakhir ditaburkan bawang goreng di atasnya.
Sop Buntut bisa kita temukan di hampir seluruh penjuru Indonesia (utamanya Pulau Jawa) karena memang jenis makanan ini bukan berasal dari daerah tertentu di tanah air ini.
[caption id="attachment_398217" align="aligncenter" width="400" caption="Sop Buntut ala kedai Si Mbok"]
[/caption]
Namun Sop Buntut yang disajikan oleh kedai “Si Mbok” di Grand City Mall Surabaya ini sedikit berbeda dari biasanya. Anda bisa membuktikannya sendiri saat berkesempatan melancong ke kawasan Gubeng Surabaya.
Ketika sampai di pusat kuliner (food court) Grand City Surabaya terlihat penikmat berbagai kuliner berjubel di sana. Berbagai menu makanan ditawarkan oleh konter-konter makanan di food court ini. Anda tinggal memilih sesuai selera.
[caption id="attachment_398218" align="aligncenter" width="400" caption="Menikmati sajian"]
[/caption]
Sop Buntut olahan kedai Si Mbok rasanya mungkin tak jauh berbeda dengan kelas kaki lima yang biasa kita temukan di pinggir-pinggir jalan itu. Namun pengelolah kedai Si Mbok ini menawarkan konsep lain untuk warungnya.
Semua tenaga dan pelayan wanita didandani seperti perempuan desa. Mungkin karena itulah warung ini dinamakan kedai Si Mbok. Para pegawai warung ini mengenakan busana kebaya berwarna hijau muda layaknya mbok mban (pembantu wanita) saja. Namun tetap tak meninggalkan kesan rapi dan estetis.
[caption id="attachment_398219" align="aligncenter" width="400" caption="Para penikmat aneka kuliner di food court Grand City"]
[/caption]
Warung atau kedai Si Mbok dirancang sedemikan rupa sehingga terlihat unik. Di sisi kanan atas bagian depan warung terlihat termos-termos air keluaran tahun lama, termos nasi juga dipajang di situ. Kisi-kisi jendela kayu lama menghiasi bagian sampingnya. Sehingga memberi kesan bersahaja dan “ndesani”.
Di bagian tengah atas, pengunjung bisa melihat beraneka menu makanan khas Jawa Timur dan berbagai menu makanan populer lainnya.
[caption id="attachment_398221" align="aligncenter" width="400" caption="Selain pusat perbelanjaan juga ada convetion hall dan exhibition"]
[/caption]
Setiap pemesan makanan diberikan nomer meja yang terbuat dari bilah kayu tipis bergambar gadis desa berambut panjang. Pelayan akan dengan mudah mengenali dan segera membawa makanan yang dipesan menuju meja itu.
Untuk seporsi Sop Buntut ala kedai Si Mbok plus nasi putihnya kita tak perlu merogoh kocek terlalu dalam, hanya Rp. 40.000,- saja.
Sambil menikmati aneka makanan yang dipesan, para pengunjung bisa melihat indahnya gedung-gedung bertingkat yang berada dekat Grand City melalui kaca tembus pandang ruangan food court ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H