Lihat ke Halaman Asli

Rodrigo Duterte, Presiden yang Dikenal Sadis dan Brutal

Diperbarui: 12 September 2016   13:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto:odditycentral.com

Presiden Filipina Rodrigo Duterte kini lagi naik daun. Ia menjadi sosok yang sangat terkenal dan menjadi buah bibir diseluruh penjuru dunia saat ini. Namanya tiba-tiba mencuat ke permukaan gegara sepak terjangnya yang brutal dan sadis ala Gangster mafia Sisilia untuk memutus mata rantai jaringan narkoba di negara yang dipimpinnya. Banyak yang memujanya, tak sedikit pula yang menghujatnya. Namun berkat sistem tangan besi Presiden yang dijuluki "The Punisher" itu sejak resmi menjadi orang nomor satu di Filipina pada tanggal 30 Juni 2016, sebanyak 2000 bandar dan pengedar narkoba tewas ditembak. Selain itu, 4.400 orang dijebloskan ke balik jeruji besi, dan 114.833 bandar dan pengedar narkoba yang masih berkeliaran dijalanan menyerah tanpa syarat dengan menyerahkan diri ke Polisi karena ketakutan dibantai Duterte.

Mayat para bandar dan pengedar narkoba yang dibantai Duterte tanpa ampun. Mayat-mayat itu sengaja dibiarkan tergeletak dijalanan sebagai efek jera bagi siapa saja agar tidak coba-coba mengedar narkoba (Foto: philstar.com)

Satu-satunya Presiden didunia ini yang berani memaki Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, dengan sebutan son of a bitch karena mengecam tindakannya yang dianggap telah melakukan pelanggaran HAM yang kelewat batas itu berpendapat bahwa HAM tak bisa digunakan sebagai dalil dan senjata untuk menghancurkan negaranya.

Siapapun akan ia hadapi jika menentang pola eksekusi ala pengadilan jalanan yang ia terapkan di negaranya.

Mantan Walikota yang Hobi Bunuh Penjahat

Sebelum dIdaulat penuh oleh rakyat Filipina menjadi Presiden mereka, Rodrigo Duterte adalah mantan Walikota selama empat periode di Davao City, Filipina. Ia punya hobi yang tergolong unik dan nyeleneh, yaitu memburu dan membunuh bandar dan pengedar narkoba dengan motor Harley Davidson miliknya.

Duterte menjabat sebagai Wali Kota Davao City sejak 2001. Diawal pemerintahanya sebagai Walikota Davao City, ia melegalkan pembunuhan terhadap para pelaku kejahatan narkoba, serta melakukan sayembara berhadiah bebas pajak bagi warga sipil yang berhasil menghabisi para bandar dan pengedar narkoba.

Mereka akan diberi bonus tambahan jika kepala para Bandar Narkoba diserahkan dalam peti es supaya tidak bikin bau kantor Polisi. Maka berbondong bondonglah warga Davao City menjadi Bounty Hunter (Pemburu Hadiah) seperti di film Renegade-nya Lorenzo Lamaz itu.

Ribuan bandar dan pengedar narkoba kelas kakap akhirnya ngacir dan menghilang dari Davao City karena mengalami kengerian yang mendalam akibat diteror hantu Duterte. Bagi para kartel narkoba, apa yang dilakukan Rodrigo Duterte itu bagaikan siksa neraka di bumi.

Sebelum Duterte menjabat sebagai Walikota, Davao City memiliki tingkat kejahatan narkoba tertinggi di Filipina. Bukan hanya itu saja, di sekitar Davao City, ada basis pasukan separatis Front Muslim Moro yang melakukan bisnis narkoba untuk mendanai gerakan mereka.

Kota ini juga dikepung perairan Sulu, wilayah kekuasaan Abu Sayyaf yang paling rawan pembajakan di dunia setelah Somalia. Kini Davao City adalah kota yang paling aman di Asia Tenggara seperti yang dirilis oleh New York Times.

Sepak Terjang Duterte yang Bikin Kartel Narkoba Terkencing-kencing Dicelana

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline