Lihat ke Halaman Asli

Bukan Tak mungkin Anggota BIN Juga Kelayapan di Kompasiana

Diperbarui: 4 September 2016   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Aku hanya kasi tahu saja. Namanya juga badan intelijen negara, ya tentu saja giat operasi mereka ruang lingkupnya sangat luas, bukan hanya didunia nyata saja akan tetapi juga dunia maya, khususnya di media-media sosial, termasuk di Kompasiana ini. Itu sudah tupoksi anggota BIN yang bekerja secara siluman untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya. Anggota BIN bukan melulu aparat, akan tetapi juga direkrut dari masyarakat biasa, Blogger, pedagang kaki lima, preman jalanan, kalangan artis, karyawan swasta, sampai para pengusaha. Anda masih ingat kan artis Banyu Biru yang dengan teledor dan songongnya mengunggah SK anggota BIN nya itu di Instagram miliknya sehingga status anggota BIN-nya langsung dicopot? Makanya hati-hati. Siap payung sebelum hujan supaya enggak kelelep. Pola yang diterapkan oleh para anggota BIN yang menyamar tentu saja beragam caranya, mulai dari pola interaksi yang intens dengan sesama Kompasianer, termasuk namun tak terbatas pada pola sharing & connecting dengan para kompasianer aktif lainnya dengan gaya bahasa gaul masa kini untuk menyedot informasi. Tujuannya jelas, demi keutuhan bangsa ini. Jadi kalau ente punya niat tak baik terhadap negara dengan menulis hasutan yang menjurus disintegrasi bangsa serta prilaku makar yang terselubung, maka ente jangan terkaget-kaget kalau suatu saat nanti tak ada hujan dan tak ada angin tiba-tiba diciduk aparat di jalan. Menelusuri perangkat yang ente gunakan itu bukan hal yang sulit karena difasilitasi oleh negara yang memiliki perangkat yang canggih. Mulai dari log nomor IP address ente, nomor IMEI sampai provider yang sering ente gunakan untuk akses Internet di dunia maya, mudah ditelusuri. Makanya ente jangan heran kok bisa sich banyak pelaku cyber crime yang dibekuk aparat. Jadi jangan bikin diri merasa aman karena pakai akun tuyul siluman abal-abal di Kompasiana ini lalu berulah semau-maunya, karena anggota BIN juga menggunakan akun tuyul slluman abal-abal alias akun anonim, selain akun asli mereka untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya. Memangnya ente tau kalau rekan sohib Kompasianer ente itu anggota BIN atau bukan? Makanya hati-hati lu. Sinyal yang diungkapkan oleh Wapres Jusuf Kalla baru-baru ini cukup jelas bahwa musuh negara saat ini justru media sosial dimana setiap orang bebas menghasut serta memporovokasi dengan menebarkan kebencian yang menjurus ke prilaku disintegrasi bangsa serta tindak pidana terorisme yang terselubung. Tentu saja sinyal pak JK itu bukan hanya lips service belaka, karena para dedengkot intelijen sudah punya jaringan tersendiri di media-media sosial, termasuk di Kompasiana ini untuk melakukan sidik, lidik, dan pengintaian. Makanya hati-hati kalau menulis sesuatu di media sosial. Jangan ngasal memprovokasi orang untuk berpikir dan bertindak yang menjurus ke tindakan disintegrasi bangsa, mempecundangi Pancasila, serta prilaku terorisme secara terselubung, sekalipun ente kemas dengan gaya bahasa yang mendayu-dayu dan sehalus mungkin. Kalau masih kagak melek juga, ya silahken terusken ulah sampeyan, tapi jangan ente terkaget-kaget sampai ternganga-nganga disaat lagi enak-enakkan main sama anak bini di rumah, tiba tiba-tiba pintu rumah ente digedor aparat keamanan. Salam mata-mata.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline