Lihat ke Halaman Asli

Belajar Menulis Komprehensif dari Konsep Horenso ala Jepang

Diperbarui: 11 Juli 2016   19:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: gettyimages.com

Jepang adalah salah satu negara di Asia yang sangat maju. Kemajuan negara yang terletak di barat laut Samudra Pasifik itu telah menjadi inspirasi bagi bangsa-bangsa lain di belahan dunia ini, termasuk di negara kita, Indonesia.

Salah satu indikator keberhasilan negara ini sehingga bisa begitu maju pesat, terutama dalam industri manufaktur, yaitu mereka menerapkan konsep Horenso dalam dunia kerja. Lantas apa yang dimaksud dengan Horenso? Horenso adalah singkatan dari Houkoku (Pelaporan), Renraku (Menginformasikan), dan Soudan (Konsultasi).

Sacho (boss besar) ditempat aku bekerja selalu menekankan bahwa orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak mampu menulis, maka ia adalah orang yang tak berguna dalam hidupnya. Yang ia maksud yaitu melakukan houkoku (Pelaporan) dengan tools 5W2H (What, Where,When, Why, Who, How & How Much).

Seseorang tak akan mungkin bisa menyelesaikan masalahnya tanpa houkoku (Pelaporan). Konsep houkoku (Pelaporan) ini, yaitu cara menulis laporan, apa tujuan tulisan laporan itu, bagaimana cara menentukan format tulisan, bagaimana menuangkan isi pikiran, pendapat, opini, analisa dan identifikasi masalah, lalu ditutup dengan solusinya harus bagaimana.

Tulisan laporan harus dibuat sesimpel mungkin dengan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti, jangan dibuat ribet dengan istilah yang canggih-canggih karena rata-rata orang Jepang tak suka dengan segala sesuatu yang lebay.

Selain itu, budaya kerja orang Jepang juga lebih mementingkan kerja sama daripada kemampuan yang ditonjolkan secara individu. Secerdas apapun Anda, tapi kalau kemampuan team work Anda kurang, maka cepat atau lambat Anda akan didepak. Selain itu, jangan pernah memutuskan sendiri, harus konsultasi dulu, baik itu dengan team work maupun dengan atasan. Orang yang lebih banyak konsultasi dalam alur pekerjaannya, lebih dipercaya sama orang Jepang.

Bekerja di perusahaan Jepang dituntut harus mampu menyelesaikan rantai proses dalam sebuah proyek serta solusi atas masalah yang dihadapi. Biasanya Sacho (boss besar) aku akan menanyakan berbagai hal di lapangan, apa kendala dan masalah yang paling sering dihadapi, termasuk analisa risikonya bagaimana.

Maka untuk menghindari salah pengertian, ia selalu meminta aku membuat laporan tertulis secara ringkas (houkoku) melalui email yang akan dibacanya secara singkat sehingga ia mudah memahami apa masalah yang dihadapi di lapangan dan segera mengambil keputusan.

Berikut ini telaah singkat tentang horenso, semoga sedikit banyak dapat menjadi inspirasi bagi Anda dalam membuat tulisan atau artikel.

Houkoku (Pelaporan)
Pada dasarnya prinsip horenso bertujuan untuk menciptakan kultur kerja yang nyaman dengan pola komunikasi yang efektif. Houkoku berarti laporan atau melaporkan sesuatu. Sekecil apapun yang Anda alami, Anda rasakan, Anda temukan dan Anda lihat, harus dilaporkan.

Bagaimanapun juga, dalam setiap proses menulis pasti selalu ada saja kemungkinan terjadinya penyimpangan atau nonconformity, jika hal ini ditemukan pada proses kerja yang sedang berlangsung, maka atasan bisa segera mempertimbangkan untuk menghentikan proses dan melakukan perbaikan yang dianggap perlu sebelum penyimpangan kecil itu menjadi masalah besar dan berdampak pada kegagalan proyek secara total.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline