Lihat ke Halaman Asli

Sebab Anak Dibawah Umur Berperilaku Brutal dan Sadis

Diperbarui: 7 Mei 2016   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anak adalah kebanggaan orangtua, harapan penerus keturunan, anugerah terindah dari Tuhan Sang Pemberi Kehidupan. Kebahagiaan dikaruniai anak membuat hidup terasa lengkap dan lebih berarti.

Kedua orang tua Yuyun, korban perkosaan dan pembunuhan keji di Bengkulu, tak akan pernah menyangka bahwa nasib anak mereka akan berakhir tragis. Anak yang mereka asuh dengan susah payah itu kehormatan dan hak hidupnya direnggut paksa oleh manusia-manusia keji yang mirisnya justru rata-rata masih di bawah umur.

Ia diperkosa secara bergilir, dihajar sampai babak belur sampai menghembuskan nafas terakhir, lalu tubuhnya yang sudah tak bernyawa itu dilempar ke jurang sedalam 15 meter.

Sebagai orang waras tentunya kita bertanya-tanya kenapa bisa anak-anak dibawah umur itu berprilaku sedemikian sadisnya, apa yang melatarbelakangi mereka sehingga nekat melakukan hal yang sedemikian brutalnya.

Perilaku Mencontoh

Setiap anak yang baru lahir di dunia ini masih polos seperti kertas putih yang belum ada coretan. Ketika mereka beranjak semakin besar, inderanya sudah mampu menangkap hal-hal disekelilingnya, tanpa mereka tahu apakah itu adalah hal yang baik atau hal yang buruk, sehinga coretan demi coretan mengotori kertas yamg dulumya putih bersih dan polos itu.

Mereka akan merekam apa yang mereka lihat dan apa yang mereka dengar. Ketika melihat kedua orang tuanya bertengkar hebat, suara keras sang ayah yang memaki ibunya, bahkan sampai melakukan kekerasan dengan pemukulan kepada sang ibu serta menghancurkan barang-barang dalam rumah, momen itu akan terekam dalam alam bawah sadar mereka, sehingga ketika mereka dewasa nanti tak menutup kemungkinan mereka akan berprilaku yang sama.

Pengaruh Televisi

Tak dapat dipungkiri televisi memiliki andil dan peran yang sangat kuat membentuk karakter anak. Sinetrom yang tak mendidik, tayangan kekerrasan WWE Smack Down, acara saling banting dan saling tonjok itu, bahkan sampai tayangan kartun Tom & Jerry yang saling kepruk-keprukkan, akan mempengaruhi alam bawah sadar anak untuk menirunya.

Maka lanbat laun, tanpa mereka sadari, mereka akan mempraktikannya di sekolah, dipergaulan teman sepermainan, bahkan juga tak menutup kemungkinan dalam keluarga, antara sang kakak dan adik.

Salah Didik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline