Lihat ke Halaman Asli

Yang Pintar Dikit-lah

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ribut-ribut rencana pencawapresan Ahok yang di sounding ke permukaan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, yang menyebut melontarkan wacana Ahok disandingkan mendampingi Prabowo Subianto, membuat Desmond, politikus Gerindra meriang tiba-tiba. Menurut Desmond Mahesa, Fadli Zon hanya meledek Ahok saja.

Bukan hanya itu saja, Desmond pun menuding bahwa Ahok sedari dulu memiliki ambisi menjadi presiden atau wakil presiden. Pernyataan konyol yang tanpa nalar dan logika, plus empati, membuat Politikus yang terhormat ini melontarkan pernyataan yang ngawur dan asbun saja.

Ini orang sesama partai bukannya saling mendukung, malah saling ejek dan iri hati. Mentang-mentang pernah jadi Pengacaranya Tommy Winata, gaya banget ini orang. Di setiap acara ILC, ini Desmond seringkali jadi biang kerok keributan.

Namun aku kok justru berpikir lain. Aku meragukan prilaku Desmond ini. Bagiku, entah ini trik atau rekayasa Gerindra membenturkan Desmond dengan Ahok untuk melambungkan nama Gerindra, atau apa-lah itu tak tahu pulak aku. Yang jelas prilaku sandiwara dalam selimut macam begini ini justru menurunkan simpati masyarakat kepada Partai Gerindra.

Kalau benturan dari Partai lain, masih masuk di akal ya. Contohnya ketika Ruhut Sitompul yang bilang Jokowi itu orangnya klemar-klemer kok mau nyapres. Menurut Ruhut, ia ngeri kalau Jokowi jadi Presiden. Alasannya orang lugu kok mau jadi presiden, bisa kena tipu mentah-mentah nanti.

Katanya Ruhut bisa dilihat dari sikapnya Jokowi yang selalu saja mesam-mesem dan mecla-mencle seperti orang sariawan saja setiap kali ditanya pencalonannya sebagai presiden. Menurut Ruhut, sikap Jokowi macam begitu itu bukan sikap negarawan orang nomor satu di Indonesia. Orang lemas seperti Jokowi tak cocok-lah memimpin Indonesia, begitu kata Ruhut.

Namun apapun itu, inti persoalannya, bangsa ini bukan kurang orang pintar dan cerdas, tapi justru kurang orang tulus yang berkualitas. Jadi kalau Ahok jadi Presiden ataupun Wakil Presiden, bakalan tak akan mungkin terjadi. Kenapa demikian? Karena akan menjadi kiamat bagi para pejabat yang bermasalah.

Makanya, yang pintar dikit-lah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline