Lihat ke Halaman Asli

PDIP dan PKS Unggul di Den Haag

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berhubung postingan ini sebelumnya dihapus karena posting pendek, maka ijinkanlah aku menayangkan ulang postingan ini dengan jumlah karakter tulisan yang memenuhi kriteria kaidah postingan agar dapat dinikmati para pembaca sekalian.

Bukan rahasia umum lagi, Pemilu yang diselenggarakan di luar negeri selama ini jarang diikuti oleh warga Indonesia yang bermukim di luar negeri. Rata-rata golongan menengah ke atas kurang begitu perduli dengan pesta demokrasi rakyat di negeri ini. Hal ini disebabkan oleh karena kesibukan kerja, bisnis, dan yang paling umum yaitu adanya ketidakpercayaan kepada prilaku para politisi di negeri ini.

Namun Pemilu kali ini beda dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Hal ini karena disundulnya Jokowi, Gubernur DKI saat ini, menjadi calon Presiden dari Partai Politik pimpinan salah satu putri dari Presiden pertama NKRI.

Salah satu kerabat aku yang cukup lama bermukim di Den Haag tahu persis bahwa aku ini orangnya keranjingan dengan hal-hal yang berbau Politik, maka ia memberitahu aku bahwa hasil Pemilu di Den Haag kali ini mengejutkan banyak pihak dengan menangnya PDIP di urutan pertama dan PKS di urutan kedua karena berhasil meraup perolehan suara terbanyak di Den Haag.

Hal ini mengejutkan banyak warga Indonesia disana karena selama ini gaungnya Gerindra sangat kuat di Belanda. Banyak orang memprediksi Gerindra akan meraup suara terbanyak disana, namun ternyata aura pesona dan kharisma Jokowi begitu kuat mempengaruhi banyak warga negara Indonesia yang bermukim di Den Haag sehingga mayoritas dari mereka semua ikut berpartisipasi dalam Pemilu dan mencoblos PDIP.

Dari jumlah pemilih berdasarkan surat suara masuk sebanyak 1,092 lembar, ternyata yang golput disana hanya 4 orang (0,37%), sedangkan lembar suara yang rusak cukup banyak juga, yaitu sebanyak 25 lembar (2,29%).

Berikut ini hasill rekapitulasi perolehan suara di Den Haag diurut dari Partai yang memperoleh suara terbanyak sampai Partai yang memperoleh suara yang paling sedikit.

1. PDIP 565 (53,15%)
2. PKS 151 (14,21%)
3. GERINDRA 135 (12,70%)
4. PAN 65 (6,11%)
5. Golkar 37 (3,48%)
6. Demokrat 37 (3,48%)
7. PPP 22 (2,07%)
8. Hanura 15 (1,41%)
9. Nasdem 15 (1,41%)
10. PKB 13 (1,22%)
11. PBB 4 (0,38%)
12. PKPI 4 (0,38%)

Yang menarik dari hasil perolehan suara di Den Haag kali ini yaitu tersundulnya PKS diurutan kedua karena memperoleh suara terbanyak setelah PDIP, dan diatas Gerindra, pimpinan Prabowo Subianto.

Ini merupakan fenomena langka karena PKS selama ini dianggap sebelah mata di negeri Kincir Angin itu, namun peroleh suara Partai itu yang mantan Presidennya saat ini bermukim dibalik jeruji besi cukup mengejutkan banyak pihak yang bermukim di Den Haag.

Padahal mayoritas warga Indonesia yang bermukim di Den Haag beragama Kristen Protestan dan Kristen Katolik, belum lagi dengan masalah-masalah internal dan prahara rumah tangga ditubuh PKS yang mengharu-biru dunia perpolitikan dalam negeri, namun patut diacungi jempol mencuatnya citra PKS yang tembus sampai ke negeri Kincir Angin dan bunga Tulip itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline