Lihat ke Halaman Asli

Mawaddah Bungo

Seorang mahasiswa di kampus IAI YASNI BUNGO

Pergaulan Bebas

Diperbarui: 15 Oktober 2024   17:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pertama dan yang paling utama Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT., karena dengan limpahan rahmat dan karunianya kita bisa berkumpul disini dengan keadaan sehat walafiat. 

Dan untuk yang kedua kali nya tak lupa Shalawat serta salam tetap kita curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW., karena atas perjuangan beliau menyiarkan agama yang haq, yakni agama islam, agama yang diridhoi oleh Allah SWT. Semoga hadirin sekalian termasuk kedalam umat-Nya yang diberkahi, Amin ya rabbal alamin.

Alhamdulillah dan rasa syukur kita telah diberi kesempatan pada malam hari ini untuk berkumpul di masjid besar ini. Hadirin sekalian yang saya cintai, karena disini mayoritas adalah para anak muda meskipun ada bapak-ibuk hadirin sekalian.

Maka dari itu disini saya akan sedikit menyinggung tentang pergaulan bebas yang sudah menjadi momok bagi masyarakat bagi kalangan remaja, dan semoga bagi yang sudah menjadi orang tua dapat menjaga anaknya dari pengaruh negatif pergaulan bebas.

Keterbatasan orang tua untuk mengawasi kehidupan putra-putri secara seluruhnya pasti ada batasannya, mungkin kedua orang tua kita hanya bisa mengawasi ketika berada dirumah dan ketika kita masih membutuhkan bantuan ayah ibu kita baik ketika belajar membaca hingga terbiasa , berjalan hingga berlari, bermain hingga tertawa, berbicara hingga tertawa, menulis hingga menggambar dan lain sebagainya.

Akan tetapi semua itu sangatlah berbeda ketika kita sudah menginjak remaja atau baligh dimana jangkauan sosial kita lebih luas, baik itu dari lingkungan sekolah atau lingkungan bermain.

 Apalagi kita sudah merasakan ketertarikan dengan lawan jenis. Pada dasarnya ketertarikan atau bahasa gaulnya virus merah jambu itu adalah fitrah dari yang Maha Kuasa, itu naluri normal setiap manusia.Tanpa rahmat itu kita tidak dapat berkembang biak sampai sekarang ini, mungkin kita tidak dapat berada disini. 

Tidak hanya itu dari sebuah cinta pasti muncul hawa nafsu seksual yang akan menyesatkan keduanya. Ketika hawa nafsu tersebut muncul tidak masalah bagi para pasangan yang sudah menikah, akan tetapi bagi mereka yang belum menikah akan menambah dosa yang begitu besar.

Diamana kita melakukan segala sesuatu yang negatif itu sangan didukung oleh lingkungan kita, yang satu udah punya pacar satunya ikut-ikutan biar gak dikatakan ketinggalan zaman begini dan begitu teman-teman kita. Ya begitulah remaja sangat rentan sekali dengan ikut-ikutan, ikut-ikutan padahal mereka sendiri sudah tau kalau itu tidak benar.

Oleh karena itu saudaraku sekalian, selalu ikutilah dan hadir kajian-kajian yang seperti ini agar kita mendapatkan ilmu serta teman yang positif. Teman yang selalu mengarahkan akan kebaikan dan mencegah dari hal-hal yang dapat menimbulkan dosa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline