Lihat ke Halaman Asli

Kau yang Berkisah

Diperbarui: 28 Maret 2022   14:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Take Me "Sketch by: Kharisma Sandi Indriani"

Malam yang dingin tak merasuk, ruangnya panas tak menderukan angin. Perihal tempat yang nyaman, ia tak mungkin ada jika si subjek, yaitu kau, tak meramunya sendiri. Ini pilihan, dan raga telah mampu menopang. Andai akan melambai semoga, lalu Tuhan membelai. Di sini, kau ingin yakin jadi pemimpin, mengajak titah menjadi anugerah.

Pernah dalam satu sciene menjadi benci dengan orang dekat? Dengan permulaan adu pendapat, merasa kalah, lalu membantah, namun tak terarah. Ah malam yang gerah selalu memercikkan amarah. Tahanlah, kau sangat mampu. Saat ini kau telah dewasa dan memimpin, memimpin rangkap raga dan ruh yang sedang Tuhan titipkan.

Masih terasa membakar, mari kuajak menengok ke belakang, supaya sedikit tenang. Hari juga Lelah, sama seperti kau, dan semua yang lelah di hari itu.

Persen tawa lebih tinggi daripada bingung, marah, dan feel negatif lainnya. Congratulations my self! You can be better today. Dan semoga selalu begitu.

Dari sebelum bola api raksasa muncul dengan sempurna, hingga ia naik kemudian turun untuk sembunyi, kau menjadi kau yang beberapa, entah berapa, tak bisa dipastikan.

Yang kau suka dari sikap ialah mampu membawa tenang sapa walau terasa keberadaan paradoks, namun kau masih baik-baik saja, dan semoga selalu begitu. Karena kau selalu sibuk. Iya, lebih baik sibuk daripada seperti tak terpakai.

Kau ingin berkisah pada kau yang dulu, yang masih gagal, meski sekarang juga tak begitu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline