Entah apa yang akan ku tulis kali ini karena semua tentangmu telah berakhir meski aku tak ingin ini berakhir
tentang sebuah keseriusan yang kuanggap cukup
tapi mungkin belum berarti apa-apa untukmu,
tentang apa yang kuanggap dalam tapi mungkin bagimu dangkal,
tentang sebuah rasa yang kuyakini ada tapi mungkin kau anggap pura-pura.
aku berjalan dalam jalanku sebagaimana kau melangkah anggun di jalanmu
sengaja kujajarkan langkahku dengan harapan ada sebuah persimpangan entah berapa jauh di depan,
hingga akan tiba waktunya kita bertemu,
aku harap tuhan memang menakdirkan kita untuk bertemu (lagi)
karena aku tak ingin kisah kita hanya berakhir dengan tidak cantik begini,
ini, bukan akhir yang aku harapkan bagi persahabatan kita beberapa tahun silam,
bukan dengan saling menjauh begini,
kalaupun tidak bisa seperti dulu, setidaknya kita berpisah dengan baik-baik,
setidaknya kita masih bisa bertegur sapa, bukan seolah tidak mengenal satu dengan yang lainnya.
lalu, apa artinya bagimu persahabatan kita dulu?
aku hanya mengatakan apa yang ingin aku sampaikan padamu walau mungkin bagimu ini berlebihan.
karena pikiran kita memang lebih banyak beda,
aku berpikir banyak tentangmu, sedangkan kamu...aku tak tahu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H