Lihat ke Halaman Asli

Berhajilah Selagi Muda

Diperbarui: 2 Oktober 2020   10:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ibadah haji merupakan ibadah yang paling banyak menuntut kekuatan fisik sebab rangkaian ibadah didalamnya cukup menguras energi kita,  baik itu ibadah yang bersifat rukun ataupun sunah. Rukun haji adalah ibadah yang harus dilakukan dalam haji dan akan mempengaruhi sah atau tidaknya haji, sedangkan sunah haji adalah ibadah yang merupakan pilihan jika dilakukan bernilai pahala,  tapi jika tidak dilakukan tidak mempengaruhi kualitas ibadah haji. 

Ibadah yang bersifat rukun dalam ibadah haji misalnya Towaf yaitu ritual ibadah mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali putaran adalah ibadah yang jelas-jelas sangat membutuhkan stamina yang bagus agar mampu menyelesaikan putaran dengan baik. Ibadah tersebut mau tidak mau, kuat tidak kuat harus dilaksanakan tanpa terkecuali dan tanpa tawar menawar. Begitu juga dengan sa'i,  berlari-lari kecil antara Bukit Shofa dan Marwa, yang juga memerlukan energi yang kuat.  Hal ini tentu saja hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang memang memiliki usia muda, yang tentu saja belum memiliki resiko penyakit berat. 

Merencanakan ibadah haji ada baiknya di usia muda,  sebagaimana yang diuraikan di atas agar dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan tanpa hambatan fisik. Tentunya dengan asumsi bahwa ketika usia muda adalah usia dengan stamina dan kekuatan fisik yang kuat dan tidak ada penyakit berat yang menyertainya.  

Merencanakan ibadah haji selagi muda juga sangat dianjurkan sebab untuk bisa berangkat haji, khususnya di Indonesia, diatur dengan antrian keberangkatan yang sangat panjang bisa sampai 20 tahun lebih. Logikanya jika kita berusia 25 tahun ketika mendaftar, maka diperkirakan akan berangkat sekitar usia 45 tahun. Usia yang cukup kuat dan mampu melaksanakan ibadah haji. Bayangkan jika kita mendaftar di usia 50 tahun maka diperkirakan sekitar di usia 70 tahun baru berangkat. 

Di dalam konsep fiqih,  salah satu syarat wajib haji yaitu syarat yang harus dipenuhi seseorang yang dianggap memiliki kewajiban berhaji adalah istith'oah, kemampuan seseorang untuk berhaji. Konsep ini tentu saja sangat luas cakupannya, mulai kemampuan biaya, kemampuan perjalanan (keamanan dalam perjalanan)  sampai kemampuan secara fisik untuk mengikuti seluruh rangkaian ibadah haji. 

Kendala yang paling banyak dihadapi oleh hampir semua orang untuk beribadah haji adalah kemampuan secara finansial. Ketika usia masih muda dan berharap menjadi haji muda tentu kecukupan biaya menjadi batu sandungannya,  namun hal itu janganlah dijadikan sebagai penghalang bagi generasi muda untuk bisa beribadah haji. Banyak cara yang bisa kita lakukan yaitu dengan cara menabung. Salah satu bank yang bisa menerima tabungan haji adalah @tabunganhajidanamonsyari'ah. Menabung menjadi salah satu alternatif yang dapat ditempuh untuk bisa beribadah haji. 

Kemampuan dalam perjalanan adalah terjaminnya keamanan selama perjalanan menuju Negara Saudi Arabia sebagai tujuan pelaksanaan ibadah haji juga keamanan selama berlangsungnya kegiatan ibadah haji di sana. Adanya kejadian luar biasa pandemi COVID-19 yang sudah menyebar hampir ke seluruh dunia adalah salah satu indikator tidak terjaminnya keamanan dalam perjalanan haji. Hal inilah yang kemudian menjadi pertimbangan Pemerintah Saudi Arabia pada tahun 2020 melaksanakan ibadah haji secara terbatas dan dilaksanakan dengan aturan protokol kesehatan secara ketat. Bahkan jamaah asal Indonesia harus menanggung kecewa karena tidak bisa berangkat menunaikan haji pada tahun ini. 

Menabung dalam bentuk emas juga merupakan alternatif lain sebagai upaya ikhtiar kita untuk merencanakan ibadah haji sebab harga emas diperkirakan terus merangkak naik akan menguntungkan bagi kita untuk menyimpan dalam jangka waktu yang lama dan tidak khawatir akan merugi.

Tidak ada alasan bagi Anda untuk tidak merencanakan ibadah haji. Jadi saya sarankan berhajilah selagi muda, berhajilah  karena syarat beribadah haji itu bukan kaya tapi mampu. Jangan menunggu kaya untuk berhaji. Berhajilah maka kau akan kaya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline