Lihat ke Halaman Asli

Mauren Septia Dwi Serawati

Mahasiswa Geografi Universitas Lambung Mangkurat

Interpretasi Dan Klasifikasi Geometri Foto Udara

Diperbarui: 27 April 2024   14:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: http://jurnal-geologi.blogspot.com/

Interpretasi citra berkaitan dengan penginderaan jauh yaitu, suatu proses memperoleh suatu informasi seperti objek, daerah, dan fenomena dengan menganalisis data, tanpa harus terjun langsung kelapangan, karena dapat dilihat melalui citra maupun foto udara (Rijal et al., 2019). Hal ini dapat menghemat waktu dan juga biaya transpotasi yang dikeluarkan untuk terjun kelapangan. Interpretasi bisa menggunakan citra satelit maupun citra fotogrametri. Dalam bidang fotogrametri, terdapat dua jenis foto yang umum digunakan, yaitu foto udara dan foto terrestrial (BASKORO, 2022). Foto udara diambil menggunakan kamera udara yang terpasang pada pesawat udara, sementara foto terrestrial diambil dengan kamera yang berada di permukaan bumi.

-Pengertian Interpretasi Citra dan Ragam Foto Udara

Perekaman foto udara adalah proses pengambilan gambar obyek di atas permukaan bumi yang dilakukan dari udara (Wicaksono, 2009). Obyek yang terdapat dalam foto tersebut dapat berupa berbagai jenis objek, seperti bangunan, lahan pertanian, atau bahkan kawasan perkotaan. Interpretasi citra adalah proses analisis foto udara dan/atau citra dengan tujuan mengenali objek dan memahami signifikansi objek tersebut (Syafrizal et al., 2022). Dalam proses interpretasi, terdapat langkah-langkah penalaran yang dilakukan untuk mengenali, mengidentifikasi, dan mengevaluasi makna dari objek yang tergambar dalam citra. Unsur-unsur inteprestasi meliputi sebagai berikut.

  • Rona adalah ukuran kecerahan atau kegelapan, atau dapat dianggap sebagai tingkat gradasi abu-abu dari suatu objek dalam citra penginderaan jauh.
  • Warna sangat penting untuk bisa mengenali objek dalam foto udara. Sebagai contoh, dalam foto udara pankromatik, ladang jagung siap panen memiliki warna kuning, sedangkan sungai hutan hujan memiliki warna hijau gelap. Ketika kita membaca citra dari infrared, kita bisa melihat warna tumpahan minyak di laut dan mengenalinya dari warnanya yang gelap.
  • Bentuk adalah tata letak atau kerangka dari suatu objek, seperti persegi, memanjang, oval, dan berbagai bentuk lainnya. Selain itu, bentuk juga berkaitan dengan susunan atau struktur yang lebih terperinci, seperti gunung yang berbentuk kerucut, gedung sekolah yang umumnya memiliki bentuk mirip huruf U atau L, dan berbagai bentuk lainnya.
  • Setiap objek yang terdapat pada permukaan bumi mempuyai ukuran tertentu ketika diamati dari udara. Contohnya saja jika kita melihat ukuran gedung pasar tentu akan lebih besar daripada rumah. Begitu pula ukuran sekolah, lapangan olahraga, lapangan parkir, dan lainnya. Ukuran ini dapat menjadi dasar dalam mentafsirkan objek di peta tersebut.
  • Tekstur merupakan ukuran kekasaran objek. Untuk mengenali citra, kita bisa memperhatikan tekstur, seperti pada padang rumput luas yang mencitrakan tekstur halus, sedangkan hutan konifer mencitrakan tekstur yang cenderung kasar. Penampakan tekstur juga dapat dipengaruhi skala foto.
  • Pola atau tata letak adalah karakteristik yang membedakan antara objek yang dibentuk oleh manusia dan objek alam. Sebagai contoh, interpretasi citra dalam unsur ini adalah pola aliran sungai di daerah pegunungan yang memiliki pola aliran radial sentrifugal.
  • Bayangan adalah hasil dari objek yang terkena cahaya dan memiliki tampilan samar atau berwarna hitam. Biasanya, bayangan memiliki bentuk yang mirip dengan objek yang menerimanya.
  • Situs merupakan hubungan antar objek dalam satu lingkungan, yang dapat menunjukkan objek disekitarnya atau letak suatu objek terhadap objek
  • Asosiasi diartikan sebagai keterkaitan antara objek satu dengan obyek lain. Adanya keterkaitan itu, maka terlihatnya suatu obyek sering merupakan petunjuk bagi obyek lain. Contoh interpretasi citra pada unsur ini adalah kereta yang berasosiasi dengan rel kereta di sekitarnya.

- Klasifikasi Foto Udara

a. Klasifikasi foto udara berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan. Sebagai contoh: Foto Ultra Violet, Foto Visible (Pankromatik), Foto Inframerah.

b. Klasifikasi foto berdasarkan skala fotonya. Sebagai contoh Foto skala besar, skala menengah, dan skala kecil.

c. Klasifikasi foto berdasarkan jenis kamera yang digunakan, yaitu foto yang direkam dengan kamera tunggal (satu saluran panjang gelombang), atau dengan kamera jamak (satu kamera dengan lebih dari satu lensa untuk perekaman pada berbagai saluran sekaligus).

d. Klasifikasi foto udara berdasarkan sumbu kameranya. Sebagai contoh Foto vertikal (vertical photograph) dan foto condong (oblique photograph).

- Geometri Foto Udara

Sifat mendasar dari sebuah foto udara adalah bahwa setiap bayangan yang terlihat di atas foto tersebut sesuai dengan titik tunggal dari objek yang difoto. Terdapat hubungan geometris antara posisi spasial relatif dari bayangan dua dimensi di atas foto dengan posisi sebenarnya dalam tiga dimensi dari objek tersebut. Proyeksi pada foto udara merupakan proyeksi sentral, yang berarti garis-garis proyeksi dari objek ke bidang proyeksi (bidang negatif) melalui suatu titik pusat proyeksi. Pada kedudukan negatif ini, bayangan akan terbalik, sedangkan pada kedudukan positif, posisi bayangan akan sesuai dengan keadaan sebenarnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline